Luhut Ingatkan Anies soal Sampah DKI yang 8.000 Ton Setiap Hari

Luhut Ingatkan Anies soal Sampah DKI yang 8.000 Ton Setiap Hari

Indra Komara - detikNews
Selasa, 10 Jul 2018 18:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di acara pelaksanaan Konsultasi Nasional HKBP 2018 di Jakarta Timur. (Indra/detikcom)
Jakarta - Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal mengatasi sampah. Program pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter dirasa harus ditambah, mengingat sampah DKI mencapai 8.000 ton per hari.

"Pak Anies juga di Jakarta Utara sudah dibuat untuk 2.200 ton sampah (ITF Sunter) per hari yang diproses, tapi sampahnya Pak Anies ini banyak, 8.000 ton per hari," kata Luhut di Sopo Marpingkir HKBP, Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (10/7/2018).


Luhut berbicara tentang sampah DKI di hadapan jemaat HKBP. Ketika itu, Luhut mengingatkan program mengatasi sampah yang harus dilakukan seluruh masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Luhut, pemerintah pusat mengalokasikan dana USD 1 miliar untuk penanganan sampah di Indonesia.

"Jadi, kalau terus dilakukan program ini, Jakarta akan semakin bersih lagi nanti dalam 4-3 tahun ke depan," ujar Luhut.

Luhut mengatakan 80 persen sampah di laut disumbang dari darat, sehingga ini bisa berdampak pada kesehatan masyarakat.

"Sampah ini nggak ada agamanya, nggak ada sukunya, nggak ada kaya-miskin, semua sama. Ini harus kita lakukan, kebetulan di bawah saya, karena 80 persen sampah di laut itu datang dari darat," paparnya.

"Ini kenapa, ini menyangkut kesehatan orang Batak juga. Jadi kalau sampah plastik, itu jadi mikroplastik itu dimakan oleh ikan, ikan dimakan oleh Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan ibu-ibu hamil, pasti anaknya itu kuntet, apa mau generasi Batak itu jadi kuntet?" sambung Luhut.


Untuk itu, Luhut menilai masalah sampah sebagai isu serius yang harus segera diatasi. Jemaat HKBP dirasa perlu turun untuk membereskan permasalahan sampah.

"Jadi sampah ini jadi isu kita. Pendeta juga harus jelaskan tema mengenai lingkungan ini bagi generasi kita," ujarnya. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads