Aa Gym Minta Jangan ada Panggilan 'Kecebong' dan 'Kampret'

Aa Gym Minta Jangan ada Panggilan 'Kecebong' dan 'Kampret'

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 08 Jul 2018 11:54 WIB
Aa Gym. Foto: Ari Saputra
Jakarta - KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meminta kepada masyarakat jangan menyebut orang dengan gelar yang buruk, termasuk memanggil 'kecebong' atau 'kampret'. Dua sebutan itu sering disematkan oleh para pendukung tokoh politik tertentu.

"Jadi jangan panggil dengan gelaran yang buruk. Yang satu panggil kecebong, yang satu panggil kampret," kata Aa Gym, dalam acara Kajian Tauhid, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/7/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aa Gym pun sering bertanya kepada hadirin yang hadir untuk mengingatkan hal tersebut. Masyarakat pun mengulang apa yang dikatakan oleh Aa Gym.

"Jangan memanggil orang dengan gelar buruk," ucap masyarakat berbarengan.

Sebutan 'kecebong' dan 'kampret' muncul setelah Pilpres 2014. Saat itu Joko Widodo (Jokowi) berhadapan dengan Prabowo Subianto. Masing-masing pendukung pun saling melekatkan sebutan itu ke pendukung rivalnya.



Dalam acara tersebut dihadiri pula oleh Gubernur Nusantara Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) dan anggota Dewan Pembina Anggota Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Bachtiar Nasir.

Bachtiar Nasir sempat berpapasan dengan TGB sebelum meninggalkan Istiqlal. Dia menghormati pilihan TGB untuk mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019.

"Ya kita harus hargai pilihan politik beliau. Kita hargai kepentingan politik beliau," ucap Bachtiar kepada wartawan.


Menurut Aa Gym, Beliau Belum Menemukan Kasus Intoleran yang Nyata di Indonesia, Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]


Aa Gym Minta Jangan ada Panggilan 'Kecebong' dan 'Kampret'
(aik/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads