Kebersamaan Anies dengan ulama dunia itu terjadi dalam Pertemuan Dai Se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa V Tahun 2018 di Hotel Cempaka, Jakarta Pusat. Anies hadir dalam acara malam puncak pada Kamis (5/7/2018).
Anies yang baru tiba kemudian masuk ke ruangan VIP di Pejambon Room. Di sana Ustaz Abdul Somad tampak makan malam terlebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies kembali hadir dalam acara penutupan hari ini, Jumat (6/7/2018). Momen bertukar cendera mata dengan ulama dari Afrika berlangsung hari ini.
Anies diberi tongkat itu setelah Ustaz Mohammad Harun berbicara di atas mimbar. Saat turun panggung, Anies langsung diberi tongkat tersebut.
Dilihat detikcom, tongkat itu terbuat dari kayu. Ada ornamen dua harimau pada tongkat itu. Anies pun menjelaskan maksud dari lambang harimau itu.
"Beliau katakan bahwa harimau tanda sebagai pemimpin yang ditaati, diikuti, yang rakyatnya selalu melaksanakan. Itu kalau di kita namanya tongkat komando mungkin. Dan ini kalau dipasang pas ditaruh di pundak," ujar Anies.
Anies mengatakan tongkat itu akan menjadi inventaris Pemprov DKI. Tongkat itu akan ditaruh di Balai Kota.
"Ini nggak (lapor KPK). Kan bukan untuk pribadi. Saya taruh di Balai Kota, ini hadiah untuk gubernur dipakai di Balai Kota. Jadi saya taruh di Balai Kota semua. Kalau buat Anies, saya laporkan. Kalau ini buat gubernur, ini jadi inventaris Pemprov," ujarnya.
Sebagai balasannya, Anies memberikan topi gubernur berwarna hitam. Anies sendiri yang memakaikan topi gubernur ke kepala Mohammad Harun.
"Sebagai balasan, saya berikan topi Gubernur DKI. Dan mudah-mudahan buat tanda. Jadi, kalau dia bicara, tanda ketua itu dia pakai. Delegasi Afrika itu banyak bawa hadiah, nanti saya taruh di Balai Kota sebagai tanda kalau Indonesia itu punya peran global, bukan hanya lokal. Ini artinya rakyat yang taat," ujar Anies. (idh/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini