"Sejauh tiket belum didapat, maka bermanuver seperti apa pun akan susah ke depannya. Dengan siapa Anies diusung? Lalu parpol mana?" kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Jumat (6/7/2018).
Menurut pria yang akrab disapa Awiek itu, soal tiket pilpres adalah hal mendasar yang harus bisa dijawab. Dia mengatakan tidak serta-merta Anies bisa maju di Pilpres 2019 meski belakangan terlihat 'mesra' dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: ANIES Deklarasikan Anies Sebagai Capres 2019  | 
"Ini masih menjadi persoalan mendasar yang harus dihitung. Meskipun ke mana-mana Pak JK terlihat seperti men-drive Anies untuk bisa maju dalam pilpres mendatang," sebut Awiek.
Awiek menambahkan potensi Anies maju sebagai calon presiden belum bisa dikatakan menjadi ancaman serius bagi Presiden Joko Widodo. Apa alasannya?
"Kalau namanya ancaman, sekecil apa pun kalau bersaing ya pasti ancaman. Siapa pun dia, kalau menjadi lawan tanding pasti jadi ancaman. Tapi apakah menjadi ancaman serius yang bisa menggerus suara atau tidak, itu belum bisa diukur sekarang," tegas dia.
Seperti diketahui, Anies seakan jadi laris manis menjelang tahun politik 2019. Wacana untuk diusung ke panggung politik nasional pun mencuat sehingga ada pihak yang mau mendeklarasikannya.
Gerindra sebagai pengusung Anies di Pilgub DKI sudah memastikan eks Mendikbud itu memiliki komitmen dengan sang ketum, Prabowo Subianto. Restu Prabowo disebut perlu didapat Anies bila memang akan maju di pilpres.
"Itu nanti dikembalikan ke Prabowo dan Pak Prabowo mengiyakan Anies maju atau belum, pasti Pak Anies tetap menghormati Pak Prabowo. Masih baru pembicaraannya tingkat partai. Itu saya bayangin kira-kira 2-3 hari sebelum pendaftaran. Masih 25 hari ke depan," sebut Waketum Gerindra Ferry Juliantono, Kamis (5/7). (tsa/elz)











































