"Kan haknya ahli waris. Pak Prabowo mengusulkan rencana ini, maksud Pak Prabowo untuk menghormati para pahlawan. Tapi kalau ahli waris menolak ya nggak ada masalah. Ini kan baru wacana, usulan. Bisa terlaksana, bisa tidak," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom, Jumat (6/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Prabowo sangat hormat kepada leluhur. Itu saja. Pak Prabowo tidak punya kepentingan apa-apa selain menghormati dan menghargai nilai-nilai kepahlawanan Pangeran Diponegoro. Tujuannya baik," kata Andre.
Sebelumnya, ahli waris Pangeran Diponegoro, Hamzah Raden Diponegoro, menolak memindahkan makam ke Yogyakarta dan tetap berharap makam itu berada di Makassar.
"Kalau saya sebagai keluarga penanggung jawab, artinya dari dulu ada rencana itu untuk memindahkan di Kerajaan Mataram. Ini amanah beliau sudah mewakafkan dirinya untuk dimakamkan di tempat ini," kata cucu Pangeran Diponegoro itu saat ditemui detikcom di halaman makam Pangeran Diponegoro, Jalan Diponegoro, Wajo, Kamis (5/7).
Hamzah bercerita Pangeran Diponegoro juga telah berwasiat kepada istri dan anaknya sebelum mengembuskan napas terakhir agar dimakamkan di Makassar.
"Sebelum mengembuskan napas, beliau sudah tidak lama meninggal mewakafkan dirinya kepada istri dan anak, 'Apabila saya meninggal, tidak usah dipulangkan ke kampung halaman,'" jelasnya.
Simak Juga: Momen Megawati Nyekar di Makam Bung Karno
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini