Jenderal Tito: Saya Pernah Diramal Taufiq Kiemas Jadi Kapolri

Jenderal Tito: Saya Pernah Diramal Taufiq Kiemas Jadi Kapolri

Zunita Amalia Putri - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 21:43 WIB
Kapolri di haul Taufiq Kiemas (Zunita Amalia Putri/detikcom)
Jakarta - Keluarga dan sahabat menggelar acara haul lima tahun meninggalnya mantan Ketua MPR Taufik Kiemas. Beragam cerita mengenai sosok suami Ketua Umum PDIP Megawati itu diceritakan oleh keluarga dan kerabat dekat.

Acara haul berlangsung di gedung RNI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018). Beberapa keluarga dan kerabat silih berganti menceritakan sosok Taufiq, mulai tingkah laku dan kepribadian Taufiq sendiri.

"Saya termasuk kehilangan sekali. Setelah beliau nggak ada, saya tambah repot, misalnya ada orang Sumsel kawinan dulu, selalu Pak Taufiq jadi saksi. Setelah beliau nggak ada, jadi saya yang ketumpuan. Pokoknya banyak sekali keakraban. Beliau sangat ramah," kata Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie dalam acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Cerita lain datang dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ia menyebut dirinya saat masih berpangkat letnan sempat diramal oleh Taufiq Kiemas akan menjabat sebagai Kapolri suatu hari nanti.

"Saya kebetulan punya adik kandung dokter spesialis jantung sampai hari ini jadi Dirut RS Harapan Kita. Jadi setiap beliau sakit, selalu dirawat sama adik saya. Adik saya bilang, 'Kak, dicariin Om Taufiq.' Dan saya datang. Saya dinasihati pada satu hari dia sampaikan ke saya, 'To, kamu ini suatu hari nanti akan jadi Kapolri. Kalau ada Kapolri dari Palembang pernah namanya Jenderal Ahmad Hasan, nanti kau Kapolri dari Palembang yang kedua," tutur Tito.

Selain itu, Tito menceritakan saat dirinya masih menjadi Kanit Jatanras Polres Jakarta Pusat sering mendapat anggaran operasional melakukan penangkapan dari SPBU milik almarhum Taufiq Kiemas.

"Jadi ceritanya saya jadi Kanit Jatanras di Polres Jakpus, Buru Sergap, masih pangkat letnan. Saya punya anggota satu orang yang sekarang sering mendampingi Bu Mega. Namanya Robertus, dulu pangkatnya peltu, saya letnan II. Jadi namanya ada kejadian, tapi anggaran operasional nggak ada. Tapi Pak Robert ini bilang, tenang saja. Lalu saya diajak ke Pejompongan. Ada pompa bensin di sana, tahu-tahu amplop (berisi uang) keluar untuk nangkap dan buat kejar ke luar kota. Saya tanya, 'Kenapa Pak Robert sering dapat uang di situ?' Dia bilang, tenang saja ini punya Pak Taufiq Kiemas. Jadi secara nggak langsung saya dapat duit dari beliau," ucap Tito.


Sementara itu, sang anak Puan Maharani bercerita mengenai kepribadian sang ayah yang selalu khawatir kepadanya sehingga meminta para kerabat menjaga Puan.

"Papah cuma minta satu saja ke teman-teman Papah. Sudahlah, saya cuma titip Puan Maharani saja sama kalian. Saya nggak apa-apa kalau nggak bisa bantu Puan, tapi jagain Puan dan bantuin Puan," ungkap Puan.

Terakhir, Puan mengharapkan pertemuan kali ini dapat mengenang almarhum sebagai pribadi yang baik dan positif. (rna/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads