"Makna persisnya mereka yang tahu. Bisa ditanyakan kepada mereka. Kita hanya memperkirakan bahwa Golkar dan PKB punya akses langsung kepada Jokowi. Artinya mereka bisa lobby langsung dan menyampaikan usulan power sharing kepada Capres. Jadi bagus dan boleh-boleh saja," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada detikcom, Rabu (4/7/2018) malam.
Menurutnya, komitmen dan rasa saling percaya antarparpol pendukung Jokowi di pilpres nanti sangat penting. Hendrawan meminta agar parpol tak mengedepankan resep transaksional jangka pendek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari mengatakan Golkar dan PKB sedang gotong royong mengurangi saingan. Namun, ia tak menjelaskan saingan apa yang dimaksud.
"Partai Golkar dan PKB, sedang gotong royong untuk mengurangi saingan, tapi kan sesuai konstitusi tiap orang berhak dipilih dan memilih. PDIP melihat perlunya diajak gotong royong juga membahas cawapres karena Jokowi kan milik bersama, ditebengin bersama untuk menaikkan elektabilitas parpol-parpol. Bukan presiden PDIP secara eksklusif jadi PDIP juga punya peluang untuk mengajukan cawapres," ucap Eva.
Sebelumnya, Airlangga dan Cak Imin membahas persiapan Pilpres 2019. Keduanya menyinggung tiket VIP Pilpres 2019.
"Ya, tentu tadi dengan Pak Imin mengatakan yang punya karcis terusan adalah PKB dan Golkar," kata Airlangga di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Hal itu disampaikan Airlangga saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai isu Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi pasangan capres-cawapres.
Sementara itu, Cak Imin mengatakan, jika Golkar dan PKB bersatu, ada tiket VIP menuju pilpres. Sayangnya, Cak Imin tak menjelaskan tiket apa yang dimaksud.
"Golkar dan PKB bersatu, satu tiket menuju pilpres, tiket VIP," ujar Cak Imin melanjutkan pernyataan Airlangga. (haf/haf)