Rapat dengan DPR, Dirjen Hubla Jelaskan Kandasnya KM Lestari Maju

Rapat dengan DPR, Dirjen Hubla Jelaskan Kandasnya KM Lestari Maju

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 04 Jul 2018 21:24 WIB
Suasana RDP Komisi V dengan Dirjen Hubla dan Hubdar (Marlinda Oktavia Erwanti/detikcom)
Jakarta - Komisi V DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Udara. Dalam rapat ini, Dirjen Hubla Agus H Purnomo menjelaskan soal kandasnya KM Lestari Maju di Selayar.

Rapat digelar di ruang rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018). Rapat ditujukan untuk membahas pagu anggaran tahun 2019.


Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V Ibnu Munzir didampingi Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, Wakil Ketua Komisi V Muhidin Mohammad Said, dan anggota Komisi V lainnya. Dari pihak Kemenhub hadir Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, serta jajaran PNS Kementerian Perhubungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat tersebut, pimpinan rapat menyampaikan belasungkawa Komisi V atas dua kecelakaan kapal yang terjadi dalam waktu berdekatan. Ibnu Munzir juga meminta Agus Purnomo menjelaskan insiden tersebut.

"Kami mengucapkan belasungkawa atas kecelakaan kapal di Sumatera Utara (KM Sinar Bangun) dan di Kabupaten Selayar (KM Lestari Maju). Mungkin bisa dijelaskan nanti oleh Pak Dirjen," ujar Ibnu membuka RDP.

Agus Purnomo kemudian memberi penjelasan soal kecelakaan kapal KM Lestari Maju. Ia mengatakan kapal itu memiliki dokumen yang lengkap.

"Kapal yang kandas di Selayar itu adalah kapal yang dokumen kapalnya lengkap semua," ujar Agus.


Agus juga menjelaskan kapal tersebut memang tidak tenggelam. Kapal sengaja dikandaskan oleh nakhoda kapal untuk menyelamatkan kapal dan memudahkan mengevakuasi penumpang.

"Itu adalah cara terakhir yang dilakukan nakhoda untuk menyelamatkan kapal. Memang ramalan cuaca ombak sekitar 1-1,5 meter tapi kenyataannya sampai melompati atas kapal. Memang ombak besar sekali, sehingga air masuk ke kapal. Nakhoda tidak bisa tidak menyelamatkan kapal. Meminggirkan kapal, tapi kandas," tuturnya.

"Sebenarnya penumpang di atas kapal selamat. Tapi karena panik, banyak yang melompat, padahal di pinggir itu karang. Jadi saya kira siapa pun yang melompat ke laut mereka terhantam ombak dan karang," lanjut Agus. (mae/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads