Dijelaskan oleh Kepala Cabang ACT Aceh Hisaini Ismail, adanya MoU tersebut dimaksudkan untuk mendorong pengembangan sektor agrobisnis di Aceh khususnya Lembah Barbate. Pengembangan bisnis itu sendiri menggunakan pendekatan sosial dan bisnis.
"Target awal akan mulai kita kembangkan komoditi kurma, serai wangi, dan ternak di kawasan Lembah Barbate, Blang Bintang, Aceh Besar dengan konsep integrated farming. Kotoran ternak akan jadi pupuk kemudian sisa ampas serai wangi dan pohon pisang akan jadi makan ternak," papar Husaini dalam keterangan tertulis, Rabu (4/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penandatanganan dilaksanakan di Lembah Barbate, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, pada Selasa (3/7). Acara tersebut disaksikan oleh Ustaz Abdul Somad yang hadir ke Lembah Barbate dalam rangka peluncuran Gerakan Wakaf 1.550 pohon kurma.
Foto: Dok ACT |
Rektor Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc mengatakan, Aceh memiliki peluang yang sangat besar dalam hal mengembangkan sektor agrobisnis. Dia mencontohkan seperti yang dilakukan di Lembah Barbate Blang Bintang ini.
Baca juga: Gerak Cepat ACT Bantu Korban Gempa Sumenep |
Murniati mengatakan pihaknya sudah turut andil dimulai sejak tsunami dengan menyekolahkan anak-anak di Aceh ke Tazkia dengan beasiswa penuh. Ia berharap dengan adanya MoU tersebut, sektor agrobisnis di Aceh bisa terus berkembang.
Foto: Dok ACT |
"Harapannya ketika mereka kembali ke Aceh, mereka bisa membangun Aceh dalam bidang ekonomi khususnya ekonomi syariah. Alhamdulillah sekali hari ini kita sudah menandatangani MoU dengan Aksi Cepat Tanggap dalam hal pengembangan sektor agribisnis. Harapan ke depannya, pengembangan sektor ini bisa lebih maksimal dengan ditandatanganinya MoU ini," ujar Murniati. (ega/ega)












































Foto: Dok ACT
Foto: Dok ACT