Publik awalnya dihebohkan dengan tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada Senin 18 Juni 2018 lalu. 18 Penumpang selamat dan 3 penumpang meninggal dunia berhasil dievakuasi serta 180 penumpang lainnya hilang.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan korban hilang penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam berjumlah 186. Sebanyak 94 orang teridentifikasi, sedangkan 92 orang belum diketahui identitasnya.
"Hilang sudah teridentifikasi 94 orang. Yang belum teridentifikasi 92 orang. Itu data terakhir yang diterima tim SAR," kata Agus di Posko Mudik Nasional Kemenhub (20/6).
Selain itu, KM Sinar Bangun juga berlayar dengan membawa penumpang melebihi kapasitasnya yang hanya berjumlah 43 orang. "Berkaitan dengan kapasitas, kapal ini kapasitas adalah 43 orang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/6).
Pencarian 180 orang korban hilang KM Sinar Bangun pun resmi ditutup pada Selasa (3/6) kemarin. Di hari yang sama, kecelakaan pelayaran kembali terjadi di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
![]() |
Baca juga: Tragedi KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar |
Kapal ini mengangkut 139 penumpang dan total 48 kendaraan. Akibat peristiwa ini 27 orang meninggal.
"Data sementara masuk kepada kami berjumlah 27 orang yang meninggal dunia" kata Kepala UPT ASDP Bira, Nurjang di lokasi, Rabu (3/7/2018). (nvl/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini