Soal Rencana Mundur Moeldoko dari Hanura, Wiranto: Itu Hak Politik

Soal Rencana Mundur Moeldoko dari Hanura, Wiranto: Itu Hak Politik

Zunita Amalia Putri - detikNews
Selasa, 03 Jul 2018 18:28 WIB
Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto angkat bicara mengenai rencana mundurnya Kepala Staf Kepresidenan Jenderak (Purn) Moeldoko dari Partai Hanura. Ia mengatakan mundurnya Moeldoko itu adalah hak politik setiap orang.

"Hak politik ya itu, nggak usah ngomong bisik-bisik juga bisa. Orang mundur dari berbagai kegiatan politik itu bisa-bisa saja, wong sekarang pindah ke partai politik lain aja nggak ada masalah, biasa saja," ujar Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2018).

Menurutnya, rencana mundurnya Moeldoko dari Hanura itu tidak menjadi masalah selagi keputusan tersebut untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat. Moeldoko menyatakan ingin mundur dari Hanura agar bisa lebih fokus bekerja membantu Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Aksi-aksi politik itu sangat dinamis nggak ada masalah, semua kan pengabdian untuk masyarakat," jelas Wiranto.

Diketahui, saat ini Moeldoko sedang mempertimbangkan keinginannya keluar dari Partai Hanura. Di Hanura, Moeldoko menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina.


"Saya menyiapkan diri untuk mengundurkan diri dari Hanura. Saya akan fokus pekerjaan dulu," ujar Moeldoko di kantor KSP, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (2/7).

Terkait rencana pengunduran dirinya, Moeldoko mengatakan sudah berbicara secara informal dengan Wiranto selaku Ketua Dewan Pembina.

"Secara bisik-bisik ke Pak Wiranto. Ke Pak OSO (Ketum Hanura Oesman Sapta Odang) belum," ujar Moeldoko. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads