Kabupaten Kaur, Bengkulu Rusuh

Jakarta - Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu rusuh. Amuk massa terjadi di siang bolong. Hingga pukul 15.30 WIB, situasi di kabupaten pemekaran dari Bengkulu Selatan itu masih mencekam. Kerusuhan ini pecah sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (25/7/2005) di kota Bintuhan, ibukota Kabupaten Kaur. Kota Bintuhan ini berjarak sekitar 210 km arah selatan Kota Bengkulu, atau memerlukan waktu 5 jam perjalanan darat dari Bengkulu. Kabupaten Kaur ini merupakan daerah perbatasan antara Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan, dan Provinsi Lampung. Amuk massa ini melibatkan ribuan orang. Mereka turun ke jalan sebagai protes atas hasil pilkada di kabupaten itu yang dimenangkan oleh pasangan Syaukani Saleh-Warman Suwardi.Wakil Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Soenarko membenarkan terjadinya amuk massa itu. "Latar belakangnya masalah pilkada," kata Soenarko kepada wartawan di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (23/7/2005). Menurut Soenarko, amuk massa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Massa merusak sejumlah dan membakar sejumlah gedung. Hingga pukul 15.30 WIB, ratusan aparat kepolisian telah dikerahkan di Bintuhan. Soenarko belum mendapatkan informasi mengenai detil kerusuhan massa itu. Yang jelas, saat ini, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Adang Syamsu Ratman bersama jajarannya sudah berada di lokasi. (asy/)