Ayam Asal Jateng-Jatim Dilarang Masuk Jabar

Ayam Asal Jateng-Jatim Dilarang Masuk Jabar

- detikNews
Senin, 25 Jul 2005 16:07 WIB
Bandung - Virus flu burung terus diperangi di Jawa Barat (Jabar). Ayam yang berasal dari Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) dilarang masuk kota kembang ini karena empat daerahnya dinyatakan rawan flu burung. Dana Rp 2 miliar pun dikucurkan untuk memberantasnya.Pos-pos penjagaan didirikan di perbatasan Jabar antara lain di Banjar dan Loksari. Setiap ternak ayam yang hendak masuk harus diperiksa kondisi kesehatan serta surat-suratnya.Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Musni Suwatmo menuturkan, Dinas Peternakan Jabar telah menghentikan pasokan ayam dari Banyumas, Solo, dan Kediri karena diketahui positif terkena flu burung."Sebanyak 75 persen populasi ayam petelur berasal dari Bogor. Produksi tiap harinya mencapai 5 juta ekor. Kalau Subang menghasilkan 7 juta brider (ayam potong) yang dikirim ke luar Jabar. Jadi cukup rawan," urai Musni kepada detikcom di kantornya, Jalan Ir Juanda, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/7/2005).4 Wilayah RawanEmpat wilayah di Jabar diidentifikasikan rawan terjangkit flu burung. Wilayah tersebut adalah Bogor, Subang, Purwakarta, dan Indramayu."Selain pada ayam, kematian juga terjadi pada burung puyuh. Saya minta untuk vaksinasi lagi. Semua telur sebelum dijual ke pasar harus dibersihkan dulu dengan desinfektan," kata Musni.Dinas Peternakan telah menyediakan dana Rp 2 miliar untuk menangani penyebaran flu burung. Dana tersebut digunakan untuk membeli 49 juta dosis vaksin flu burung. Namun yang baru digunakan sebanyak 7 juta dosis vaksin untuk wilayah Sukabumi, Bogor, dan Subang.Musni mengaku pengawasan paling sulit dilakukan terhadap flu burung yang dibawa oleh unggas liar, seperti burung dara, itik, atau burung peliharaan rumah.Pada Mei 2005, saat pemeriksaan di lapangan di Cilalong Wetan, Sukabumi, menurut dia, telah ditemukan kasus flu burung pada unggas liar tersebut. "Kita melakukan pengecekan di pasar burung," ujar Musni.Berdasarkan data, sebanyak 92 ribu ayam tewas akibat flu burung di Sukabumi. Sedangkan untuk wilayah Cirebon, jumlah ayam dan burung puyuh yang tewas belum diketahui.Meski demikian, permintaan ayam dari luar Jabar masih tinggi, khususnya dari Sumatra Utara, Palembang, Sulawesi, dan Kalimantan. "Permintaannya mencapai 200-500 ribu ekor per bulan," tutur Musni. (aan/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads