"Saya rasa itu jangan terlalu diartikan terlalu menyinggung politik, tapi lebih ke arah motivasinya pak Mendagri, agar pak Anies dan saya lebih kerja untuk memberi teladan para kepala daerah," kata Sandi di Pusat Pelatihan Pengembangan Industri Pasar Rebo, Jl Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (3/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta itu Ibu Kota Indonesia, jadi siapapun yang jadi gubenur akan menjadi panutan bagi seluruh pemda dan kepala daerah di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Tjahjo menyebut beban kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling berat sebagai 'Gubernur Indonesia'. Sebutan tersebut terlontar saat Tjahjo mengukuhkan struktur kepengurusan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
"Yang paling berat (pekerjaannya) itu Pak Anies. Pak Anies itu Gubernur DKI, tapi ya (juga) Gubernur Indonesia. Beliau nggak bisa menghalangi penduduk dari Kaltara, dari Papua, untuk masuk mencari pekerjaan di Jakarta," kata Tjahjo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (2/7).
Menurut Tjahjo, sebutan 'Gubernur Indonesia' untuk Anies ini berangkat dari kondisi penduduk Jakarta yang berasal dari berbagai daerah. Dia menuturkan Anies mampu menampung seluruh masyarakat yang datang ke Jakarta.
Di waktu yang sama, Anies sempat dimintai tanggapan dari ucapan Tjahjo tersebut. Anies sendiri mengaku kaget saat disebut sebagai 'Gubernur Indonesia'. Dia mengamini ucapan Tjahjo soal beban di DKI besar.
"Saya juga kaget disebut 'Gubernur Indonesia' sama Pak Mendagri," ujar Anies.
"Memang tanggung jawab di DKI ini besar, tapi belum tentu berat. Besar-kecil ada ukurannya, berat-ringan urusan perasaan," lanjutnya. (idn/rvk)











































