Moeldoko purnatugas sebagai panglima TNI pada 2015 silam. Posisinya kemudian digantikan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang kini juga sudah purnatugas.
Pria kelahiran Kediri, 60 tahun silam, ini merupakan lulusan terbaik Akabri pada 1981. Berbagai jabatan strategis di TNI sudah pernah diemban Moeldoko. Ia pernah menjabat Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), hingga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Puncak karier kemiliterannya adalah saat ia dilantik presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Panglima TNI pada 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Alasan Moeldoko Mundur dari Hanura |
"Selamat kepada Moeldoko, yang sudah memiliki KTA Hanura. Beliau akan bersama saya masuk ke dewan pembina," kata Wiranto yang masih menjabat Ketua Umum Partai Hanura (nonaktif), di kantornya di Jl Mabes Hankam, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016), silam.
Moeldoko bahkan pernah diusulkan menjadi calon Ketum Hanura pengganti Wiranto yang sudah dilantik jadi Menko Polhukam. Selain itu, ada beberapa kader internal yang diusulkan menjadi Ketum Hanura.
Di luar urusan militer dan politik, Moeldoko dikenal dekat dengan Jokowi. Ia pernah menjadi perwakilan keluarga Jokowi di pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Baca juga: Moeldoko Ingin Mundur dari Hanura |
Dua bulan berselang, Moeldoko semakin dekat dengan Jokowi. Ia masuk ring 1 kabinet Jokowi-JK menjadi KSP menggantikan Teten Masduki.
Kini satu tahun lebih di Hanura, Moeldoko menyatakan akan mundur dari Hanura. Apa sebab? Ternyata Moeldoko ingin fokus pada pekerjaannya membantu Presiden.
"Saya secara individu, secara pribadi, nggak pernah terlibat urusan partai politik karena di samping saya sebagai dewan pembina, keterlibatan saya tidak ada pengaruh. Oleh karena itu, saya mempertimbangkan mengundurkan diri saja karena tugas di sini semakin banyak frekuensinya," ujar Moeldoko di kantor KSP, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).
(van/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini