Sidak dilakukan mulai pukul 22.15 WIB hingga 23.30 WIB di Hayam Wuruk Tower, Jl Hayam Wuruk 108, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018). Semua kegiatan usaha mulai spa, diskotek, karaoke, sampai hotel disisir petugas Satpol PP DKI.
Baca juga: Viral 'Stadium Buka Lagi', Begini Faktanya |
Pantauan detikcom, di lantai dasar, begitu masuk di sebelah kiri, terdapat diskotek. Di lantai 1 terdapat bar dan disediakan pula meja biliar. Naik ke lantai 2 terdapat ruangan-ruangan karaoke.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Begitu naik ke lantai 3, terdapat ruangan karaoke. Lanjut ke lantai 3B terdapat sejumlah kamar spa dan kolam pemandian.
Tidak ada kegiatan mencurigakan dalam sidak Satpol PP ke 108. Ruangan karaoke, spa, dan kolam pemandian pun tampak sepi.
Kepala Seksi Operasi Satpol PP DKI Harry Apriyandi mengatakan sidak dilakukan untuk memastikan isu yang beredar mengenai pergantian nama Diskotek Stadium Club menjadi 108. Harry menekankan isu tersebut tidak benar.
"Hasil temuannya, yang pertama, terkait tempat hiburan 108 yang sempat viral di media sosial kalau ini adalah Diskotek Stadium yang sudah pernah ditutup. Jadi sebelum kita ke lokasi 108 ini, kita sudah mengecek Diskotek Stadium. Kita sudah cek (Stadium) itu posisinya masih tersegel dan masih tertutup. Jadi itu tidak benar," kata Harry di lokasi.
Harry juga membenarkan Diskotek 108 merupakan pergantian nama dari Diskotek Illigals. Namun, sudah berganti surat tanda daftar usaha pariwisata (TDUP).
"108 ini dulunya merupakan Illigals. Dulu namanya Illigals, berganti konsep, sudah ada TDUP-nya dari PTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Nomor 33/Y.1/31/-1.858.8.2018 tanggal 9 Mei 2018," papar Harry.
Dari aspek manajemen pun masih sama seperti Illigals. Perbedaannya ada beberapa konsep baru.
"Oh begini, kalau manajemennya sama, ya, Pak Erwan, ya? Manajemennya sama (seperti Illigals) tapi dengan jenis usaha yang baru," ucap Harry.
General Manager 108 Sandra Erawan menuturkan ada beberapa konsep berbeda antara Illigals dan 108. Dulu, sewaktu masih bernama Illigals, tidak ada pertunjukan musik live.
"Jujur, kami sendiri kami ingin memberikan nuansa baru terhadap hiburan yang ada di Jakarta. Sekarang ada live band, ada cha-cha. Illigals kan nggak ada live band, cha-cha. Gitu aja," terang Erawan.
Erawan mengaku mendapat banyak masukan dari Satpol PP DKI. Manajemen 108 berjanji akan membantu Pemprov DKI dalam hal mencegah peredaran narkoba di tempat hiburan.
![]() |
"Terima kasih kepada Satpol PP yang sudah ke sini dan memberikan masukan kepada kita apa yang harus kita perbaiki. Kedua, dengan manajemen 108, kami siap membantu pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba," kata Erawan.
Diskotek Illigals sempat menjadi sorotan karena diduga melegalkan peredaran narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) juga merekomendasikan Pemprov DKI menutup diskotek tersebut. (zak/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini