"Kami tawarkan karena memang kami, yayasan masih sangat memerlukan tenaga pendidik. Beliau adalah tenaga potensial, jadi kita tawarkan tetapi beliau menjawab, tidak berkeinginan lagi," kata Ketua Yayasan Darun Najaat Maza, Gunawan Subianto di kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jalan Lapangan Bekasi, Kota Bekasi, Senin (2/6/2018).
Gunawan datang ke kantor Disdik karena ada undangan dari pihak Disdik terkait kasus tersebut. Pihak Disdik juga mengungdang Rabiatul dalam pertemuan itu. Namun Raiatul tidak mau memberikan keterangan kepada media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena (Rabiatul) tidak ingin lagi, ada mekanismenya. Kalau tidak ingin, berarti mengajukan untuk berhenti atau apabila karena masih ada statusnya kontrak, kalau sudah habis ya akan selesai," lanjutnya.
Gunawan mengatakan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap Rabiatul dan keluarganya terkait screenshot chat WhatsApp yang kemudian viral di media sosial itu. Kedua pihak telah islah dan pihak yayasan juga mengambil hikmah dari kasus ini.
"Sudah saya sampaikan, begitu sudah ada tabayun, supaya memberitahukan kepada keluarganya, karena dalam hal ini, yang gencar dimedsos ini suaminya. Dari pengalaman ini jadi pembelajaran baik dari yayasan sendiri atau pengurus Darul dan ibu Rabiatul supaya memberitahukan kepada keluarganya khususnya yang berkaitan dengan viral di media," sambungnya.
Nasib Rabiatul terungkap lewat screenshot grup Whatsapp yang beredar luas di media sosial. Dalam percakapan di grup itu, Rabiatul dipertanyakan karena memilih Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Seseorang bernama Fahrudin menyebut pilihan itu lain dengan arahan yayasan.
Fahrudin kemudian mengatakan hanya ingin bekerja sama dengan staf yang satu visi dan misi dengan yayasan. Rabiatul lalu meminta kepastian tentang posisinya di sekolah dan dijawab Fahrudin yang akan memberi surat keterangan.
(mea/mea)