"Inisiatornya WS, sudah tidak sekolah. Mereka teman nongkrong, bukan geng motor, kelompok biasa minum kopi," ujar Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan kepada wartawan, Senin (2/7/2018).
Selain WS, pelaku berinisial BS masih berstatus pelajar di sekolah menengah atas. Keduanya menurut Indra pernah melakukan pelemparan batu pada 20 Juni 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan hari kemudian, WS dan BS kemudian mengajak 3 rekan lainnya untuk melakukan pelemparan.
"Sebelumnya mereka melaksanakan (pelemparan) tapi tidak ada korban. Ini dikuatkan ada saksi dari patroli tol melihat dari kedua orang ini tapi tidak ada korban," katanya.
![]() |
Pada aksi kedua, para pelaku sempat berkumpul di rumah WS di Desa Bakung. Dari situ, kelima pelaku menggunakan satu motor menuju ke jembatan Tol Tangerang yang lokasinya 1 kilometer dari rumah WS.
Di lokasi, pelaku bergiliran melempar batu melalui celah pagar jembatan. Dari keterangan pelaku, masing-masing batu yang dilempar mengenai mobil.
"Jadi bergiliran melemparnya. Yang pertama BS mengenai mobil Brio putih. Mereka melihat itu karena ada bunyi benturan, terakhir SL yang kena bagian atas mobil," sambung Indra. (bri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini