"Intinya kami dari pihak Jakmania menyesalkan kejadian seperti itu, kejadian bahwa situasi memanas lalu situasi jadi nggak asyik lalu ada hal yang kurang berkenan bagi banyak orang," ujar Sekjen Jakmania Dicky Soemarno saat dihubungi detikcom, Minggu (1/7/2018).
Insiden itu juga sekaligus menjadi bahan evaluasi Jakmania ke depan agar tidak peristiwa serupa tidak terulang. Dicky menyadari situasi saat itu memang sempat memanas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dicky menyampaikan bahwa dari pihaknya pun saat itu tidak ada yang mengetahui bahwa korban adalah anak Menpora.
"Ya nggak ada yang tahu. Kalau Kemenpora kan seharusnya duduk di tempat kehormatan di VIP," ucapnya.
Insiden pemukulan terhadap putera Menpora Imam Nahrawi terjadi saat Persija berlaga melawan Persebaya di Stadion PTIK, Jakarta Selatan pada Selasa 26 Juni lalu. Polisi telah menangkap pelaku berinisial HP yang diduga melakukan pemukulan terhadap anak Imam itu. Namun HP tidak ditahan polisi mengingat ancaman hukumannya di bawah 5 tahun penjara.
Menpora Imam menyoroti keberadaan Ketum Jakmania Ferry Indrasjafri yang dalam video terlihat ikut dalam rentetan kejadian berujung pemukulan ini. (mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini