Putra Imam Nahrawi mengalami kekerasan fisik saat menyaksikan laga Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, Selasa (26/6). Dalam video yang beredar, terlihat putra Imam dipukul saat hendak meninggalkan tribun penonton.
Imam pun tak terima putranya dianiaya. Dia melalui timnya langsung melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan pada Jumat (29/6) dengan laporan polisi nomor LP/1143/K/VI/2018/PMJ/Restro Jaksel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pemukulan anak Menpora Imam Nahrawi tidak lama berselang langsung diamankan. Pria berinisial HP ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Yang diduga pelaku sudah diamankan di Polres Jaksel, sedang dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Sabtu (30/6/2018).
Belum diketahui seperti apa perkembangan pemeriksaan terhadap HP, termasuk apakah statusnya dinaikkan jadi tersangka. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar belum merespons saat dimintai konfirmasi.
Pihak Persija Jakarta kemudian angkat bicara soal kasus ini. Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade meminta maaf kepada Menpora yang disampaikan lewat akun media sosial resmi Persija.
Gede Widiade berharap Menpora bisa membuka pintu maaf. Berikut pernyataan lengkap Persija Jakarta:
Kami pribadi, Panpel dan selaku Direktur Utama Persija Jakarta dengan kerendahan hati meminta maaf kepada putra Menpora Bapak Imam Nahrawi dan keluarga besarnya atas kejadian yang kurang mengenakkan ketika Persija menjamu Persebaya di Stadion PTIK 26 Juni 2018.
Semoga kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi kami ke depannya agar terus berbenah dalam aspek keamanan dan kenyamanan di dalam dan di luar stadion.
Kami berharap ada pintu maaf untuk Persija.
Begini video Anak Menpora Dipukul Suporter di Tengah Laga Persebaya Vs Persija
detikcom kemudian menghubungi Menpora Imam Nahrawi terkait permintaan maaf yang disampaikan Persija Jakarta ini. Dia mengatakan, dalam kasus ini baik Persija maupun suporternya tidak bersalah.
Menpora mengatakan, yang bersalah dalam kasus ini adalah oknum suporter. Dia menyayangkan karena sudah berulangkali mengingatkan agar jangan ada suporter yang bertindak melanggar hukum.
"Persija dan The Jak nggak bersalah, tapi oknum yang bertindak kasar, emosional, garang dan nonjok seenaknya itu yang harus disadarkan dari dunia supporter Indonesia. Karena pemerintah tak henti-hentinya mendorong perdamaian antar supporter demi masa depan anak-anak dan generasi muda Indonesia," ucapnya.
![]() |
Namun demikian, Imam menyayangkan sikap Ketua The Jakmania Ferry Indrasjarif. Saat kasus pemukulan terhadap putranya terjadi, Ferry malah ikut tersulut emosinya. Dia menilai seharusnya saat itu Ferry menenangkan situasi, bukan malah ikut memanaskan suasana.
Imam belum menjawab saat ditanya apakah pihak Persija Jakarta sudah datang menemui dirinya dan putranya untuk meminta maaf secara langsung.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini