"Misalnya survei SMRC dilakukan di Jabar tanggal 2 Juni. Tidak bisa kita umumkan karena laporan baru siap tanggal 10 Juni, lalu Lebaran. Jadi mengumumkan waktu Lebaran nggak ada poinnya. Yang penting patokannya kapan dilaksanakan," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam diskusi bertajuk 'Pilkada, Kotak Kosong, dan Pilpres' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6/2018).
Menurut SMRC, naiknya perolehan suara Ajat-Syaikhu mungkin karena upaya keras yang dilakukan Gerindra-PKS selaku pengusung Ajat-Syaikhu. Selain itu, SMRC menyebutkan adanya 'Prabowo effect' di Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kejutan Asyik Sudrajat-Syaikhu |
Tonton video 'Sudrajat: Perolehan Beda di Bawah 4 Persen, Ada Peluang Dispute'
"Jadi, kalau bahasa saya, tiga minggu itu, dengan effort Gerindra dan tim Prabowo, tampaknya itu membuat sentimen berbalik ke Prabowo. Jadi saya setuju kalau andil ganti presiden itu ada. Tapi belum tentu ke sana. Sekarang baru balik ke Prabowo," kata dia.
Pada survei terakhir SMRC yang digelar 22 Mei-1 Juni, elektabilitas Ajat-Syaikhu masih rendah. Berikut hasilnya:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum: 43,1%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 34,1%
3. Ajat-Syaikhu: 7,9%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 6,5%
Sedangkan ini hasil quick count final Pilgub Jabar versi SMRC:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum: 32,26%
2. Ajat-Syaikhu: 29,58%
3. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 25,38%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan:: 12,77% (nif/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini