Data petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada periode hari Sabtu (30/6) pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, terjadi 4 kali embusan dengan amplitudo 2-5 mm dan berdurasi 9-22 detik.
![]() |
Sedangkan untuk pukul 06.00 hingga 12.00 Wita, ada 3 kali embusan dengan amplitudo 3-5 mm dan durasi 34-57 detik serta diikuti satu kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 26 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain embusan, Dewa menjelaskan, masih ada gempa vulkanik dangkal yang terjadi. Kondisi inilah yang menandakan aktivitas vulkaniknya masih ada.
"Kalau tadi malam sinar api masih terlihat tapi tipis. Kecil sekali. Beda dengan yang terlihat pada tanggal 28 kemarin," imbuhnya.
Ia juga mengimbau masyarakat, terutama warga lereng gunung, untuk tidak beraktivitas di radius 4 kilometer dari puncak gunung, termasuk masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. Mereka diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
![]() |
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
"Kami dari Vulkanologi cuma mengimbau warga yang ada di (radius) 4 kilometer agar disterilkan dan yang di luar (radius 4 km), masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa," pungkasnya. (aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini