Karena dinilai ahli dalam pertanian, Arief meminta pasangan yang merupakan lawan politik ini harus bisa memajukan sektor pertanian dan perkebunan. Tak hanya itu, ia juga diminta untuk memberikan pembangunan infrastruktur yang dapat dirasakan manfaat oleh rakyat Lampung dari kota sampai desa-desa pelosok.
"Jangan lagi ada rakyat miskin, gizi buruk dan stunting di Lampung. Jangan lagi ada anak tak sekolah dan anak jalanan. Jangan lagi ada pasien yang meninggal karena tidak punya uang untuk berobat dan tidak ditanggung BPJS. Jangan lagi ada jalanan rusak dari jalan utama di kota, antar kabupaten sampai jalanan di desa-desa. Jangan lagi ada sekolah-sekolah rusak, jangan lagi ada banjir yang menyengsarakan rakyat," kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (29/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengatakan Arinal-Nunik perlu segera menyiapkan kekuatan untuk bisa menjalankan program-program kerakyatannya. Dia menyarankan agar pasangan tersebut untuk memiliki tim profesional untuk melancarkan program-program yang telah dipersiapkannya.
"Dibutuhkan segera satu tim profesional yang kuat. Libatkan semua pihak untuk memberikan masukan. Berikan akses untuk rakyat untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan," ujarnya.
"Sudah waktunya Arinal Djunaidi menggalang semua pihak. Ajak para investor dan pengusaha untuk merangkul rakyat tani dan buruh perkebunan untuk bekerja bersama. Sudah waktunya semua bekerja sama membangun Lampung. Semua harus untung," imbuh dia.
Atas perolehan dari hasil quick count, Arief turut menyampaikan selamat kepada pasangan calon nomor urut 3 tersebut.
"Selamat kepada rakyat Lampung. Kemenangan pasangan Arinal-Nunik sangat signifikan bagi masa depan rakyat Lampung. Gerindra percaya, Lampung dibawah kepemimpinan Arinal-Nunik akan membawa rakyat Lampung lebih sejahtera," pungkas Arief.
Sebagai informasi, dalam Pilgub Lampung, Partai Gerindra mengusung petahana Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri bersama dengan PAN. Sementara paslon Arinal-Nunik diusung oleh Partai Golkar dan PKB.
Dari hasil hitung cepat KPU di sejumlah wilayah hingga Jumat (29/6/2018), pukul 17.00 WIB, diketahui Arinal Djunaidi-Chusnunia mendapat suara sementara tertinggi 1.532.323 suara (37,83%). Sementara hasil paslon lain yaitu Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri: 1.025.110 suara (25,31%), Herman Hasanusi-Sutono: 1.044.128 suara (25,78%), dan Mustafa-Ahmad Jajuli: 448.854 suara (11,08%).
(mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini