"Mohon maaf, kami belum bisa menyelesaikan proses real count, dikarenakan situs yang terkendala," ujar Ketua KPU Garut Hilwan Fanaqi kepada wartawan di kantornya, Jalan Suherman, Tarogong Kaler, Kamis (28/06/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum tahu (penyebab error). Hanya saja salah satu faktornya karena banyaknya yang mengakses web. Setiap saya login itu ada 75 ribu yang online. Karena kan situs ini bukan hanya Garut saja, tapi seluruh Indonesia," katanya.
Informasi yang didapat di lapangan, website penghitungan suara milik KPU itu mulai error sejak jam 8 malam. Semula, penghitungan suara yang masuk sudah sebanyak 80,57 persen.
Di peringkat satu, bertengger paslon nomor urut 1 Rudy Gunawan-Helmi Budiman dengan perolehan suara sebanyak 35,00 persen. Disusul paslon nomor urut dua Iman Alirahman - Dedi Hasan dengan 33,21 persen. Sementara itu, paslon nomor urut empat Agus Hamdani-Pradana Aditya serta Suryana-Wiwin Suwindaryati berada di posisi tiga dan empat dengan perolehan suara masing-masing 20,91 persen dan 10,88 persen.
"Itu dari 3.802 TPS dari 4.719 (yang ada di Garut)," katanya.
Saat terjadi error, presentase suara yang masuk dalam website tersebut diketahui turun kembali menjadi sekitar 69 persen.
Tampilan saat situs KPU error. Foto: Hakim Gani/detikcom |
"Kami akan melaksanakan entry data sampai selesai, jadi tidak terhenti. Hanya saja menunggu server sehat kembali," ungkap Hilwan.
Hilwan menjelaskan, akibat website penghitung suara yang error ini, pihaknya menjamin tidak ada kecurangan apapun yang akan terjadi.
"Kami pastikan bahwa semua kotak suara sudah di tingkat PPK. Itu dijaga, diawasi oleh panwas, kemudian pak polisi, TNI dan linmas. Tidak ada yang bisa menyentuh kotak suara sebelum nanti pelaksanaan pleno PPK dilaksanakan," katanya.
"Mau jam berapa pun (penghitungan C1 selesai), kita akan langsung rilis ke teman-teman semua," pungkas Hilwan. (bbn/bag)












































Tampilan saat situs KPU error. Foto: Hakim Gani/detikcom