"Terkait ini, lapor saja ke Bareskrim," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto ketika dihubungi detikcom, Kamis (28/6/2018).
Tonton juga video: 'Sejumlah Orang Geruduk KPU Protes Tindakan Kecurangan'
Setyo mengatakan laporan resmi kepolisian menjadi dasar pihaknya untuk melakukan penyelidikan terkait missed call misterius tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Misteri Nomor +100 yang Teror Tim IT KPU |
Sebelumnya, Harry mengaku teror missed call ini mulai terjadi pada Rabu (27/6) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Ketika itu, ada SMS masuk ke ponselnya yang berisi kode autentikasi yang biasa digunakan untuk login ke sebuah layanan.
"Saya langsung cek, ternyata ada hacker via Singapura yang baru saja masuk ke akun Telegram saya. Langsung saya putuskan," cerita Harry kepada detikINET, Kamis (28/6).
Baca juga: Teror ke Tim IT KPU Mirip Serangan DDoS |
Usaha peretasan ke akun Telegramnya tidak berhasil karena dia mengaktifkan fitur two-factor authentication (2FA). Menurut penuturan Harry, bukan hanya dia saja yang mendapatkan teror missed call aneh seperti ini. Diungkapkan dia, hampir semua personel tim IT KPU mendapatkan kejadian serupa yang dialaminya.
"Nyaris semua personel tim IT KPU kena bombardir dan usaha hacking Telegram ini," sebutnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini