.webp)
"Secara menyeluruh 171 pilkada secara kuantitatif dikaitkan dengan target. Target kami 35 persen, hitungan sementara sudah lebih 35 persen, berarti boleh dikatakan tidak meleset target Partai Demokrat, bahkan lebih," kata SBY di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/6/2018).
"Tetapi kita melakukan kajian, mengapa, why yang kita usung tidak berhasil? Misalnya Jawa Barat, berbeda sekali dengan hasil survei sebelumnya. What's going on, apa yang terjadi. Lebih bagus kita lihat seperti itu. Dengan demikian, akan mendapatkan kejelasan nanti, sehingga yang akan datang atau pemilu tahun depan kita lebih berhasil lagi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu banyak hal yang harus kita ikuti dulu, malam ini, besok, mungkin besok atau lusa sudah bisa kami lakukan penyimpulan yang lebih komprehensif tentang apa yang Demokrat dapatkan dalam Pilkada Serentak 2018 ini. Pelajaran yang dapat kami petik, kemudian mana yang bisa kami jadikan modal untuk Pemilu 2019 mendatang, baik itu pemilukada maupun pemilu presiden dan wakil presiden," papar SBY.
SBY sebelumnya menyatakan rasa syukur atas kemenangan cagub Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang unggul di quick count Pilgub Jatim. SBY berpesan agar Khofifah merangkul semua pihak atas kemenangan yang sudah dicapai.
"Kita perlu mengucap alhamdulillah. Rakyat Jatim rakyatnya Ibu Khofifah. Saya yakin itu kepribadian Ibu, tidak memisahkan, rekonsiliasi dalam arti diajak bareng-bareng, itu jadi kekuatan," kata SBY.
Hal serupa disampaikan SBY kepada pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) di Pilgub Sumatera Utara. SBY merasa senang karena Edy unggul atas pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
"Pesan saya, Pak Edy sebagai pemimpin Sumut yang baru, nanti tugas pertama dilakukan rekonsiliasi, semua rakyatnya Pak Edy pimpin dengan baik, dengan adil. Dengan demikian, tekad memajukan Sumut akan dapat dukungan yang besar. Itu kepemimpinan yang baik. Saya tahu Pak Edy seperti itu," ujar SBY. (idn/fdn)
