Yogyakarta - Candi Borobudur nanti malam akan tampak lebih indah. Candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ini akan bermandi cahaya sejuga lilin.Penyalaan sejuta lilin untuk memperingati 50 tahun Majelis Budhayana Indonesia, sekaligus merayakan bulan Ashada bagi umat Budha, Sabtu (23/7/2005). Penyalaan lilin ini mengambil tema 'Sejuta Pelita Sejuta Harapan'. Sebanyak 25 ribu lilin diantaranya akan membentuk konfigurasi Candi Borobudur. Konfigurasi lilin berbentuk Candi Borobudur itu direncanakan pula untuk memecahkan
Guiness Book of Records. Rekor dunia sebelumnya pernah dibuat di Venezuela yaitu konfigurasi logo olahraga yang terbuat dari 8.500 lilin."Konfigurasi candi Borobudur dari lilin ini merupakan bagian prosesi penyalaan sejuta lilin memperingati 50 tahun Majelis Budhayana Indonesia," kata Daud Harsono kepada wartawan di sekretariat panitia di Jalan Diponegoro Yogyakarta, Jumat (22/7/2005).Menurut Daud, sejuta lilin itu akan dinyalakan oleh 1.800 relawan dan diakhiri dengan penyalaan 10 lilin terakhir oleh sesepuh Budha. Setelah 999.990 lilin dinyalakan, 10 lilin terakhir dinyalakan oleh sesepuh agama Budha sekaligus menandai penyalaan sejuta lilinMenurut Daud, penyalaan sejuta lilin itu juga akan dicatat oleh notaris dan disaksikan oleh perwakilan dari
Guinness Book of Records. Selain direncanakan masuk rekor dunia, konfigurasi tersebut juga akan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).Secara simbolis penyalaan sejuta lilin diawali dengan penyalaan 6 lilin oleh tokoh-tokoh agama dan adat tepat pukul 20.25 WIB. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Haksu Thjie Tjai Ing mewakili Khong Hu Chu, I Nyoman Sunatra (Hindhu), Frans Magnis Suseno (Katolik), dan Pendeta Humprey Kariodimedjo (Kristen)."Sebelum penyalaan lilin akan dilakukan doa bersama oleh enam tokoh dari enam agama yaitu dari Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindhu dan Kong hu Chu sebagai seruan untuk perdamaian dan melahirkan sejuta harapan bagi bangsa ini untuk keluar dari krisis," kata Daud.Daud menambahkan prosesi ini juga akan diikuti bhiksu dari berbagai negara seperti Nepal, Taiwan, RRC, Thailnad dan berbagai negara lain. Diperkirakan, perwakilan umat dari berbagai agama yang akan mengikuti prosesi ini mencapai 12 ribu orang."Karena prosesi ini bernilai internasional, kami berharap Indonesia akan semakin terkenal di mata internasional khususnya mengenai budaya serta toleransi antar umat beragama," demikian Daud Harsono.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini