"Gara-gara kita membangun tol itu, kita mengorbankan 5.000 puskesmas yang sudah dijanjikan Pak Jokowi dan semua janji lainnya yang begitu banyak, termasuk buyback Indosat dan sebagainya, itu supaya kita mengontrol industri seluler kita. Nggak dilakukan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
"Mengapa? Karena uangnya habis untuk di tempat lain. (Di tol) ya kayak gitu-gitulah," imbuh Fahri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fahri Hamzah Vs Presiden PKS Masih Berlanjut |
Menurut Fahri, jalan tol tak dekat dengan rakyat kecil. Pembangunan jalan tol dianggap Fahri hanya menyenangkan orang-orang kaya.
"Tol itu untuk mobil, yang naik mobil orang kaya. Berapa sih tambahan bus gara-gara orang bangun tol? Nggak banyak. Yang jelas, orang kaya tambah enak karena pakai tol, pakai mobil pribadi, jadi ke mana-mana, kan. Bikin macet. Sudah begitu, bensinnya subsidi lagi. Ngebakar mobil subsidi, mensubsidi orang kaya. Kira-kira begitu," beber Fahri.
Soal pembangunan bandara, Fahri juga menganggap kebijakan itu tak dekat dengan rakyat kecil. Dia menyarankan Jokowi memperbanyak armada kapal laut hingga kereta api jika benar-benar peduli rakyat kecil.
"Dia bangun airport. Airport itu untuk orang kaya juga. Siapa sih orang Indonesia yang terbang? Kan nggak semua orang bisa terbang," jelas Fahri.
"Yang diperlukan rakyat tingkat bawah itu kalau mau transportasi itu kapal laut. Katanya poros maritim. Kapal laut diperbanyak supaya orang itu naik laut tuh murah. Kereta api itu di seluruh provinsi itu sehingga semua orang bisa naik," pungkasnya. (gbr/tor)