"Fahri Hamzah sepertinya membuka pengalaman rahasianya ketika berkoalisi dengan SBY di periode kedua, sepertinya dia sangat tahu sumber dana dari cukong tak terbatas ketika itu," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada detikcom, Senin (25/6/2018) malam.
Inas pun meminta Fahri membuktikan tudingan kalau Jokowi akan banyak duit dari para pemodal. Dia pun meminta Fahri untuk bicara berdasarkan fakta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Inas juga menilai ucapan Fahri menyindir Prabowo Subianto. Menurut Inas, ada poin dalam pernyataan Fahri yang menyatakan penggalangan dana Prabowo tak mampu menang melawan Jokowi.
"Anyway, omongan dia bukan hanya nendang SBY tapi juga nendang Prabowo karena omongan dia adalah peringatan untuk Prabowo bahwa dana perjuangan yang digalang Prabowo hanya sekelas kencleng masjid dan tidak akan mampu menang lawan Jokowi," tuturnya.
Sebelumnya, Fahri menyebut pilpres 2019 nanti calon presiden yang memiliki dana paling besar adalah Jokowi sebagai incumbent. Proyek pembangunan masif di era Jokowi dinilai akan membuat para pemodal dengan sukarela menyumbang.
Fahri pun mengatakan kondisi itu akan menyulitkan lawan politik Jokowi saat Pilpres nanti, seperti Prabowo. Pesaing Jokowi dinilai akan kesulitan mendapatkan dana besar untuk mencukupi kebutuhan di pilpres 2019.
"Nah terus yang menantang ini dari mana duitnya, ya nggak ada. Mau minta ke masyarakat, masyarakat isinya kenclengan masjid, seribu dua ribu. Sementara (masyarakat menengah ke atas) nggak berani nyumbang orang yang akan melawan pemerintah ini," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6).
"Mana ada orang mau nyumbang sekian triliun kalau nanti nggak ada hasilnya nggak minta. Ya itu lah kemudian balas jasa itu proyek-proyek yang sekarang ada ini kan balas jasa politik semua," lanjutnya. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini