"Ada 246 TSP yang rawan. Tersebar di semua kecamatan dan hampir merata rawannya," kata Ketua Panwaslu Kota Serang Rudi Hartono saat berbincang dengan detikcom di Serang, Banten, Senin (25/6/018).
Di 246 TPS rawan tersebut, Rudi mengatakan, pernah terjadi pelanggaran pemilu, seperti ada penyelenggara yang tidak netral, intimidasi, sampai pernah terjadi money politics. Bahkan ada daerah yang tokoh setempat membagi-bagikan uang menjelang pilkada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus lain, seperti Kecamatan Walantaka, pada Pemilu 2014, menurutnya, pernah ada catatan terkait penggelembungan jumlah suara. Daerah ini termasuk rawan dan akan dipertebal pengawasannya.
Sebagai antisipasi, ia mengatakan Panwaslu sudah membentuk tim Saber Politik Uang. Tim ini terdiri atas aparat kejaksaan, kepolisian, dan Panwaslu. Ia mengklaim tim ini berani menangkap siapa pun pelaku politik uang, khususnya menjelang pencoblosan.
"Iya berani. Jadi kita mulai dari malam ini efektif sampai malam Rabu, semuanya akan keliling patroli," tegasnya.
Pilkada Kota Serang diikuti oleh tiga calon wali kota. Nomor urut 1 adalah Vera Nurlaela dan Nurhasan. Vera merupakan istri wali kota saat ini dan didukung oleh delapan partai politik. Nomor urut 2 adalah pasangan dari perseorangan Samsul Hidayat-Rohman. Dan nomor 3 pasangan Syafrudin-Subadri Ushuluddin, yang diusung PPP, PAN, PKS, dan Hanura. (bri/asp)