Halalbihalal digelar di gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018). Acara ini mengambil tema 'Dengan Ukhuwah, Kita Pertegas Komitmen dan Identitas Kebangsaan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial'.
Idrus dalam sambutannya menyampaikan, bekerja di Kemensos tidak mengenal hari libur karena setiap hari mengurus orang secara langsung. Dia meminta para pegawainya siap secara fisik dan mental serta punya visi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, kita di Kemensos ini jangan hanya berikan bantuan-bantuan saja, tapi juga menginspirasi rakyat, memotivasi rakyat, sehingga rakyat memiliki mental-mental yang cerdas, mental-mental maju. Agar masyarakat tidak memiliki mental-mental bodoh, mental-mental miskin," ujarnya.
![]() |
Idrus mengaku ingin pegawai Kemensos bekerja dengan penuh gagasan. Jika performa fisik dan visi bagus, dia meyakini kementeriannya akan jadi yang terdepan di antara kementerian lain.
"Ada satu lagi, yakni etika. Fisik-visi tidak ada etika, itu bisa sombong. Kita harus becermin pada sikap perilaku kita, jadi kedekatan kita itu harus dengan desain-desain yang ada. Kedekatan itu harus menggunakan hati. Karena itu, kegiatan kita hari ini untuk mendekatkan dengan hati. Desain Kemensos, kita tidak ada sekat-sekat, strata yang ada, tetapi pendekatan fungsional itu harus menjadikan sebagai instrumen. Itu yang harus merekatkan kita," ujarnya.
Idrus menyampaikan sambutannya dengan serius namun santai. Sesekali dia juga melontarkan candaan yang membuat seluruh pegawai Kemensos tertawa. Dia juga bercerita soal kesulitannya menjadi menteri.
"Sebagai keluarga, kurang-lebih saya lima bulan sebagai menteri, ada dua hal yang paling sulit saya tanda tangani. Yang pertama adalah kalau saya disodori Pak Sekjen orang yang mau cerai, tapi saya bercanda dulu orang yang cerai itu umur berapa karena jangan sampai orang yang mau cerai ini masih muda. Berarti kan ada indikasi-indikasi. Saya belum mendatangi surat tersebut. Jangan sampai perceraian itu bisa implikasi ke kemiskinan. Kalau ada stafnya yang dalam proses perceraian, saya ingin kita harus betul-betul lebih jelas, makanya saya tidak mau tanda tangan," ujar Idrus.
![]() |
"Kedua adalah masalah pemecatan. Saya bilang cek lagi. Kalau misalkan ternyata pemecatan tersebut karena tidak masuk, harus ditanya dulu kenapa itu tidak masuk? Mungkin karena sakit atau karena dia tidak menyukai pekerjaannya. Jadi saya tidak ingin adanya tekanan-tekanan. Apa pun kerjaan yang dilakukan secara terpaksa, pasti tidak enak. Karena itu, lakukanlah dengan pasrah dan ikhlas. Sekali lagi, dua hal ini agak lambat saya tanda tangani. Kalau ada, pasti saya tanda tangani. Tapi kalau soal penceraian dan pemecatan, pasti saya minta untuk dicek lagi," sambung Idrus panjang-lebar.
Selepas Ramadan, dia berharap para pegawainya bekerja lebih giat. Dia ingin para pegawai kemensos memiliki ketajaman hati dan kejernihan berpikir serta tulus dan ikhlas melayani masyarakat.
Idrus berharap pegawai Kemensos juga disiplin dan taat dalam bekerja. Selain itu, kerja sama harus ditingkatkan.
"Jangan ada yang bekerja sendiri-sendiri, kita harus bekerja sama dalam rangka untuk memperkuat suasana kebatinan kita dan lembaga Kementerian Sosial," ucapnya. (hri/imk)