Dilantik Jadi Sultan Deli XIV, Aria Lamanjiji Kunyah Permen
Jumat, 22 Jul 2005 16:49 WIB
Medan - Aria Mahmud Lamanjiji dinobatkan sebagai Sultan Deli XIV menggantikan ayahnya, Letkol Tito Otteman yang tewas akibat kecelakaan pesawat CN-235 di Bandara Malikus Saleh, Lhokseumawe. Saat dinobatkan, Aria Lamanjiji sambil mengunyah permen. Maklum, Aria Lamanjiji baru berumur 8 tahun. Wajar bila dia melakukan hal yang tidak lumrah saat hari bersejerah bagi dirinya dan Kesultanan Deli itu. Dia tidak malu mengunyah permen dalam penobatan dirinya sebagai sultan, Jumat (22/7/2005). Meski begitu, mata Aria Lamanjiji tampak awas memandangi semua hadirin yang menyaksikan prosesi upacara penting itu, termasuk empat datuk yang melantiknya. Upacara pelantikan Aria berlangsung sekitar pukul 10.40 WIB. Pelantikan berlangsung di Balairung Istana, persis di hadapan peti mati ayahnya. Pelantikannya memang harus begitu, karena dalam adat Melayu Deli, ada pameo, Raja Mangkat, Raja Menanam. Artinya yang mengebumikan raja, haruslah juga raja. Berarti harus ada raja baru yang mesti mengebumikanraja lama.Prosesi berlangsung singkat hanya sekitar 15 menit. Pertama, dibacakan Surat Ceri yang merupakan hasil putusan pertemuan empat datuk yang menentukan sultan berikutnya. Yakni Datuk Adil Freddy Aber Ham yang disebut Sepuluh Dua Kuta, Datuk Seifi Ikhsan gelarDatuk Serba Nyaman, Datuk Ahmad Fauzie Morias gelar Datuk Suka Piring, dan Datuk Wan Buhari Muslim Baroes gelar Datuk Kejuruan Sinembah Deli. Setelah pembacaan Surat Ceri tadi, selanjutnya Datuk Ahmad Fauzie Morias gelar Datuk Suka Piring memberikan Pedang Bawar kepada Aria yang menggunakan pakaian putih-putih berikut penutup kepala putih. Setelah diterima, pedang itu lalu dikeluarkan dari sarungnya. Segera setelah pedang itu dihunus, sah-lah Aria menjadi sultan. Lalu diberikan juga kepadanya keris berlapis emas dengan gagang gading yang diselipkan di pinggangnya. Sementara gelar yang diberikan kepada Aria selaku Sultan Deli XIV adalah Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam.Karena Aria masih belum akhil baligh, belum dewasa dalam ajaran Islam, maka tampuk kepemimpinan dipegang oleh Raja Muda Deli. Tengku Hamdy Osman Deli Khan, yang masih terhitung kakeknya, dipercaya sebagai Raja Muda Deli. Tengku Hamdy Osman Deli Khan sudah memegang jabatan Raja Muda Deli, atau raja pengganti, selama puluhan tahun. Karena terhitung sejak masa Sultan Deli XII, sultan sering tidak berada di Medan, umumnya karena bertugas di luar Medan seperti halnya Sultan DeliXIII.Bagi Kesultanan Deli, pengangkatan Aria Lamanjiji adalah sejarah, karena baru kali ini mereka memiliki sultan termuda. Aria lahir pada 17 Agustus 1987 di Sulawesi Selatan. Saat ini dia duduk di kelas II B, SD Kelapa Kembar, di Subang, Jawa Barat. Aria memiliki satu orang adik Zulqarni Otteman Mangedar Alam yang masih berusia 1,5 tahun. "Saya sedih, ditinggal papa. Papa sering telepon dan janji akan bawakan hadiah untuk ulang tahun nanti" kata Aria dengan wajah murung.Menurut seorang kerabat kesultanan, sultan termuda sebelumnya adalah Sultan Ma'moen Al Rasyid (1873-1924), yang diangkat pada umur 15 tahun. Namun dengan adanya Sultan Deli XIV, maka rekor termuda jadi berpindah tempat. Adapun Sultan-sultan Deli sebelumnya adalah (1) Tuanku Panglima Gocoh Pahlawan tahun 1632 - 1669, (2) Tuanku Panglima Parunggit tahun 1669 - 1698, (3) Tuanku Panglima Padrap tahun 1698 - 1728, (4) Tuanku Panglima Pasutan tahun 1728 - 1761, (5) Tuanku Panglima Gandar Wahid tahun 1761 - 1805, (6) Sultan Amaluddin Mangendar tahun 1805 - 1850, (7) Sultan Osman Perkasa Alam tahun 1850 - 1858.Kemudian Sultan Deli kedelapan Sultan Mahmud Al Rasyid tahun 1858 - 1873, (9) Sultan Ma'moen Al Rasyid tahun 1873 - 1924, (10) Sultan Amaluddin Al Sani Perkasa Alamsyah tahun 1924 - 1945, (11) Sultan Osman Al Sani Perkasa Alamsyah tahun 1945-1967, (12) Sultan Azmy Perkasa Alam Alhaj tahun 1967-1998, dan Sultan XIII Sultan Otteman Mahmud Perkasa Alam sejak 4 Mei 1998 hingga 21 Juli 2005.
(asy/)