Kejadian bermula saat petugas gabungan security bandara, TNI-AU dan perwakilan taksi resmi mendapati mobil taksi liar mengangkut penumpang. Selain dipaksa menurunkan penumpang, mobil itu juga ditahan oleh petugas. Karena tidak terima, sopir mobil menelpon pemilik mobil.
Selang beberapa saat, pemilik taksi liar, Musa datang dan meminta agar mobilnya dilepaskan, namun tidak dibiarkan oleh seorang perwakilan taksi resmi, Guntur hingga terjadi pertengkaran. Tak cukup sampai di situ, Musa juga memanggil rekan-rekannya untuk datang ke tempat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita memang menggelar operasi penertiban taksi liar dan online bersama dengan perwakilan taksi resmi. Pemilik taksi resmi ini tidak terima karena mobilnya kita amankan saat membawa penumpang," kata Kepala Pengamanan (Avsec) Bandara Hasanuddin, Arief Sirajuddin kepada detikcom, Senin (25/6/2018).
Penertiban taksi liar di bandara ini dilakukan karena maraknya taksi liar yang keluar masuk mengambil penumpang di kawasan bandara, akibatnya, penghasilan operator taksi resmi mengalami penurunan.
"Kami memang sering menggelar operasi dan peneriban. Karena banyak sekali taksi liar yang keluar masuk mengambil penumpang dan merugikan operator taksi resmi yang merupakan mitra resmi kami," lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah video dua orang pria yang nyaris saling tikam tepat di pintu masuk bandara viral di media sosial. Bak film-film laga, kedua pria ini sudah saling berhadapan di tengah kerumunan petugas dan juga pengunjung bandara. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini