Pantauan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (24/6/2018), ada beberapa pemudik yang membawa karung beras. Salah satunya Aris Widianto, pemudik asal Madiun, yang terlihat membawa dua karung beras.
"Iya ini oleh-oleh dari orang tua, nggak enak udah dibawain, ya harus dibawa. Udah disiapin, dimasukin karung," kata Aris Widianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aris yang bekerja di Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara, ini mengaku selalu membawa beras ketika pulang mudik dari kampung halamannya. Dia pun dibantu porter untuk mengangkut beras dari kereta.
"Iya tiap tahun, kadang sekarung, dua karung, katanya biar ikut ngerasain panennya. Nggak (repot) sih, kita cari tempat duduk di pinggir aja. Terus bawanya pakai porter, bayar Rp 30 ribu," tutur Aris.
![]() |
Cerita senada juga disampaikan Budiono dan Rubiyah. Pemudik asal Cepu, Jawa Tengah, itu juga membawa satu karung beras dari kampung halamannya.
"Iya beras ini. Bawa dari kampung buat makan," terang Budiono.
Rubiyah menyebut setiap tahun membawa beras dari kampung halamannya. Mereka pun tak terlihat kerepotan karena mengaku sudah biasa membawa sekarung beras.
"Ya kalau abis lebaran gini kan kita paceklik ya mbak istilahnya, jadi bawa beras aja lumayan buat makan. Nggak (repot) sudah biasa soalnya," terang Rubiyah.
(ams/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini