JK: Jangan Pertentangkan Islam dan Kebangsaan

JK: Jangan Pertentangkan Islam dan Kebangsaan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Sabtu, 23 Jun 2018 10:47 WIB
Wapres Jusuf Kalla saat menerima gelar Doktor Honoris Causa (Foto: Muhammad Taufiqqurrahman/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Dalam orasi ilmiahnya, JK mengingatkan untuk tidak mempertentangkan Islam dan kebangsaan.

Hal ini dikatakan JK di kampus UMI Makasar saat memberi orasi ilmiah dengan judul 'Aktualisasi Pnrinsip Islam dan Semangat Kebangsaan', Sabtu (23/6/2018).

"Sepatutnya kita tidak membuat jarak, apalagi mempertentangkan keislamanan dengan semangat kebangsaan atau ke-Indonesiaan," kata JK dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, mempertentangkan Islam dan keindonesiaan adalah tidak menguntungkan kedua belah pihak, sebagai umat muslim dan sebagai Indonesia. Islam kata JK, harus ditempatkan di tempat tinggi dan tidak bisa direduksi ke dalam fenomena semangat kebangsaan atau nasionalisme.

Namun, Islam berperan secara khusus dalam semangat pembentukan semangat kebangsaan. Hal ini terlihat dalam dinamika sejarah di Indonesia. Sebagai faktor pemersatu, Islam mendorong tumbuh dan menguatnya ukhuwah Islamiyah.

"Islam menjadi pemersatu di anatara begitu banyak suku-suku bangsa yang berbeda adat," ucapnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, lanjur JK adalah ukhuwah Islamiyah yang berkembang menjadi ukhuwah Wathaniya (persaudaraan). Hal ini terlihat dalam semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Ketika kolonialisme Belanda datang menjajah Nusantara, kita dapat melihat ukhuwah Wathaniya yang menjadi dasar semangat kebangsaan," ujarnya.

"Semangat kebangsaan mendapatkan tempatnya yang sah di dalam ajaran agama Islam," sambungnya.

Dikatakan oleh JK, semangat kebangsaan atas prinsip Islam ini yang akhirnya teraktualisasi dalam pembentukan NKRI. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads