"Tahun 2025, jumlah itu diperkirakan melonjak sampai 100 juta orang. Jika tak dipersiapkan dari sekarang, kita akan kedodoran menghadapi lonjakan penumpang pesawat ini. Jadi apa yang sudah dicanangkan presiden sangat tepat. Kami sebagai regulator penerbangan nasional akan melaksanakannya dengan serius," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (22/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyampaikan pembangunan runway ke tiga Bandara Soekarno-Hatta tersebut diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas bandara. Dengan begitu ia berharap bandara akan bisa menampung jumlah penumpang yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
"Dengan adanya east cross ini nantinya akan bisa meningkatkan jumlah movement pada peak hour, sehingga jumlah penerbangan per jamnya juga bisa meningkat dari 81 menjadi 112 penerbangan per jam," lanjut Agus.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan kepastian pembangunan terminal 4 yang dimulai pada 2020. Hal itu ia sampaikan saat mengontrol dan memberikan arahan langsung untuk kelancaran arus balik lebaran di terminal 1C Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (21/6).
"Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara paling sibuk dan ramai di Indonesia. Di sisi lain, pertumbuhan penerbangan udara mencapai 9 persen per tahun. Ini pertumbuhan yang cepat sekali. Jadi kita akan terus bangun bandara baru, terminal-terminal baru, termasuk yang kita bangun adalah Bandara Soekarno-Hatta ini," ujar Jokowi.
Ia pun menuturkan setiap hendak lepas landas (take off) di Bandara Soekarno-Hatta, pesawat perlu menunggu atau mengantre sekitar 20-30 menit. Sehingga perlu ada upaya untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan membangun east-cross taxiway dan runway di bandara.
"Pembebasan (lahan) sudah selesai 70 persen. Konstruksi sudah dimulai prosesnya. Kami harapkan paralel taxiway selesai pada akhir Desember 2018. Lalu, runway ke tiga sebelah utara akan selesai Juni 2019. Semua itu bagian dari persiapan kita untuk menghadapi lonjakan jumlah penumpang dan untuk meningkatkan pelayanan pada penumpang udara," ujarnya lagi.
Jokowi meninjau serta mengarahkan langsung kedua pembangunan tersebut. Ia datang tepat di hari ulang tahunnya yang ke-57. Dia juga menyempatkan diri untuk menyapa dan bersalaman dengan para penumpang dan masyarakat yang berada di bandara.
Presiden Jokowi dengan Nawa Cita ke 3 membangun dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa. Di antaranya diimplementasikan dengan membangun bandar udara di pinggiran seperti Bandara Miangas, Maratua, dan Tambelian yang merupakan pinggiran batas dengan negara lain. Hal ini bertujuan untuk menciptakan titik tumbuh perekonomian di wilayah pinggir yang selama ini tidak diperhatikan.
Selain itu, ada prioritas lainnya sebagaimana ditetapkan dalam Nawa Cita ke 7, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis pada ekonomi domestik. Salah satunya sektor transportasi udara dengan bandara dan maskapai penerbangannya. Sebab bandara merupakan pintu gerbang dan simpul kegiatan dengan aksesibilitas tinggi yang berpotensi terhadap pertumbuan wilayah, ekonomi, industri dan perdagangan yang lebih luas.
Dalam kunjungan ke Bandara Soekarno-Hatta tersebut, Jokowi turut didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini