Tapi berapakah harga tiket masuk ke kawasan sana, khususnya saat libur Lebaran? detikcom mendapatkan foto karcis masuk Pantai Sambolo, Anyer, yang jadi viral di media sosial. Harta tiket Rp 100 ribu diberlakukan untuk kendaraan pribadi pada periode Senin (18/6) lalu.
Harga sebesar ini, menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Serang Tahyudin, adalah biasa. Pada hari biasa, kendaraan pribadi dikenai harga Rp 75 ribu dan Rp 800 ribu untuk bus. Motor, menurutnya, dikenai tarif Rp 20 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari harga tiket sebesar itu, ia mengatakan tak sepeser pun masuk ke kantong Pemda Serang. Pantai diurus secara autopilot oleh pemilik. Ia mengatakan kebanyakan pemilik pantai di Anyer adalah warga Jakarta dan dikelola warga lokal.
"Itu pantai punya masing-masing, perorangan. Nggak ada pemasukan. Jadi pantai terbuka, dikuasai oleh perorangan, nggak ada pemasukan untuk pemerintah," katanya.
Ia melanjutkan, karena diurus oleh masing-masing pemilik, Pemkab tidak dapat mengontrol pengelolaan wisata Pantai Anyer. Pemkab pun tidak bisa mengintervensi pengaturan biaya tiket untuk wisatawan masuk ke sana.
"Nggak masalah kalau kalau terorganisir dengan baik," ungkapnya.
Sejauh ini, menurutnya, Pemkab masih mendata kepemilikan pantai di Anyer. Tapi ia mengaku kesulitan karena rata-rata pengelola di pantai tertutup ke Pemda. Khususnya karena pemilik pantai orang luar.
"Memang bukan pemilik yang kita tanya, (tapi) pengelola. Pemiliknya kan orang Jakarta," ujarnya.
Ahmad Fauzi, warga Anyer, mengatakan kemacetan saat wisata pasca-Lebaran sudah dianggap akut. Sebagai warga lokal, ia tidak bisa menikmati pantai di sana karena macet dan tarif tiket yang mahal, khususnya saat libur Lebaran. Menurutnya, ada satu pantai di Anyer yang gratis. Namanya Pantai Panggarangan dan disebut oleh warga sebagai Pantai Tasinga.
"Warga menyebutnya Pantai Tasinga. Tas ngising lunga (habis buang air besar langsung pergi) karena pantai kerap dipakai buang air besar warga," katanya. (bri/asp)