"Masih tetap angka 22 orang, 19 orang selamat, 3 orang meninggal dunia. Untuk korban yang dicari perkiraan sementara 184 orang," kata Kepala Kantor SAR Medan yang juga SAR Mission Coordinator, Budiawan, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (21/6/2018).
Budiawan menjelaskan, pada pencarian hari keempat ini Basarnas melaksanakan dua sistem pencarian. Pertama pencarian di permukaan air dengan melibatkan 18 perahu karet dan 150 personel. Pencarian dilakukan mulai dari Pelabuhan Tigaras ke arah timur laut, arah di mana 3 orang korban tewas ditemukan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu lagi diadakan penuyelaman di titik diduga tenggelamnya KM Sinar Bangun," ucapnya.
Menurut Budiawan, hingga saat ini pihaknya masih berupaya keras menemukan bangkai kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam. Namun hingga kini, tim SAR gabungan belum mengetahui di mana lokasi pastinya.
"Belum ditemukan titik di mana kapal itu tenggelam. Belum ada. Karena selama ini koordinat kapal yang diberikan itu dari awal memang sudah dapat koordinatnya, tapi bukan di situ. Jadi upaya kita menanyakan kepada kapal yang saat menolong itu KM Sumut I yang sejak kejadian ada di lokasi dengan KM Sinar Bangun. Jadi kami menanyakan kira-kira di mana tenggelamnya kapal ini," jelasnya.
Baca juga: Danau Toba dan Legenda Ikan Mas |
Ditambahkan Budiawan, cukup sulit untuk mengetahui di mana lokasi pasti tenggelamnya KM Sinar Bangun. Mereka masih menanti peralatan canggih yang dikirim dari TNI AL di Jakarta yang memiliki kemampuan mendeteksi di kedalaman hingga sekitar 600 meter.
"Koordinat yang diberikan kemarin, Lokasinya sekitar 490 meter kedalamannya. Dalam sekali. Memang Danau Toba luar biasa kedalamannya. Jadi harus menggunakan alat," jelasnya. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini