Berdasarkan keterangan pers Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Kamis (21/6/2018), nenek itu bernama Hajjah Wiece Wicakson, beralamat rumah di Wisma Harapan II, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Dia ditemukan di pinggir jalan sekitar Jalan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu Sore (20/6) lalu dibawa ke Kantor Polisi Sektor Kebayoran Baru.
Pada Rabu (20/6) pukul 18.40 WIB sore hari, nenek yang tak tahu alamat rumahnya sendiri itu ditemukan oleh petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan. Petugas bernama Sri Wahyuni menyampaikan, Nenek itu dibawa ke Polsek Kebayoran Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun tidak membawa kartu identitas, nenek tersebut ternyata membawa gelang tangan yang berisi alamat rumah dan kontak yang bisa dihubungi," demikian keterangan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan.
Sri Wahyuni lantas menghubungi keluarga si nenek yang nomernya tertera di gelang itu. Usut punya usut, ternyata jarak Cimanggis Depok-Kebayoran Baru Jaksel adalah rekor terjauh yang ditempuh nenek 80 tahun ini.
"Menurut keluarganya, ibunya memang sering pergi keluar rumah, dan ini yang terjauh. Kami menyarankan untuk lebih menjaganya agar tidak kembali kesasar," kata Wahyuni.
Nenek ini pikun sejak setahun lalu, yakni setelah meninggalnya sang suami. Dia punya kebiasaan pergi ke rumah sakit meskipun tidak sakit. Dia sudah dua kali hilang dari rumah. Yang terakhir ini, ternyata dia hilang sejak 3 jam 40 menit sebelum akhirnya ditemukan petugas Dinas Sosial di Kebayoran Baru Jaksel.
Akhirnya nenek Wiece ini bisa kembali ke keluarganya. Pihak keluarga juga mengaku telah membaca tentang keberadaan Wiece via media sosial. Gelang berisi alamat dan nomor kontak serta informasi media sosial ternyata memudahkan pencarian terhadap nenek pikun ini.
(dnu/fjp)











































