"He-he-he..., saya tidak bisa memberikan komentar soal itu. Karena saya sendiri tidak tahu," kata JK seusai halalbihalal dengan pegawai Wapres di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2018).
Soal kemungkinan adanya dukungan dari Demokrat di Pilpres 2019, JK menyatakan dinamika politik terus berubah. Termasuk jika ada masyarakat yang menginginkannya maju kembali, menurut JK, itu hanya perwakilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PD Wacanakan JK-AHY, Mungkinkah? |
"Saya belum memikirkan hal itu. Pertama, karena ini kan politik sangat berubah-ubah," ujar JK.
"Dan yang dimaksud masyarakat kan sangat luas sekali, tidak berarti komentar berapa orang bisa mewakili seluruh masyarakat. Masyarakat kita ini penduduknya 260 juta nih, yang punya hak pilih hampir 200 juta," imbuhnya.
Sebelumnya, Demokrat masih terus mewacanakan poros ketiga di Pilpres 2019 dan kini mengajukan Koalisi Kerakyatan. Pasangan yang akan diajukan melalui koalisi itu adalah JK-AHY.
"Betul. JK-AHY ini salah satu opsi yang sedang Demokrat pikirkan untuk Koalisi Kerakyatan. Ini pasangan ideal," ungkap Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon, Selasa (12/6).
PD diketahui memang tengah 'menjual' AHY, Ketua Kogasma Demokrat, yang bertugas dalam pemenangan pemilu partai. Ada alasan Jansen menyebut pasangan JK-AHY ideal sebagai penantang bagi petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tua-muda dan melambangkan sikap moderat dalam politik kita hari ini yang pecah bambu dan sudah sangat dalam jurang polarisasinya. Mungkin ini adalah salah satu opsi menyejukkan kembali republik ini," ucapnya. (rna/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini