Tepis Jalur Mudik 'Neraka', Pengelola Merak: H-2 Ramai Lancar

Tepis Jalur Mudik 'Neraka', Pengelola Merak: H-2 Ramai Lancar

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 21 Jun 2018 11:29 WIB
Suasana mudik di Pelabuhan Merak (iqbal/detikcom)
Merak - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten menepis istilah jalur 'neraka' di Pelabuhan Merak. Istilah 'neraka' dilontarkan politikus Gerindra Habiburokhman. Antrean ke pelabuhan, khususnya pada H-2, sudah lancar meskipun ramai.

"Pagi mulai jam 07.00 WIB sudah mengalir. Kalau dibilang sepi? Nggak. Ngalir, ramai lancar," kata Kepala BPTD Johnny Siagian saat dihubungi detikcom di Serang, Banten, Kamis (21/6/2018).

Pada dini hari di H-2 tersebut, ia mengatakan kendaraan menuju pelabuhan juga mengalir. Petugas melakukan kanalisasi buka-tutup di Cikuasa Atas agar ekor antrean kendaraan tidak keluar dari arah pelabuhan. Selain itu, penyekatan dilakukan agar tidak ada pertemuan kendaraan yang melalui jalur arteri di Cikuasa Bawah.

"Kalau di situ bertemu dari bawah dan atas, macet akses, itu yang dijaga," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat penyekatan ini, lanjutnya, kendaraan akan dimasukkan ke pelabuhan dengan 6 kapal besar di 6 dermaga di Merak. Setiap kapal bisa mengisi 200 kendaraan. Belum lagi kapal besar yang bisa menampung 300 mobil.


Ia malah mempertanyakan soal waktu kendaraan milik Habiburokhman masuk ke kawasan Merak. Sebab, jika masuk ke pelabuhan pada pukul 10.00 WIB, dia tidak akan antre sampai pukul 12.00 WIB.

"Penjelasannya begini. Kalau benar dia setelah sahur jam 03.00 WIB atau 03.30 WIB, kemudian sahur di mana? Dari tempat sahur ke tol gate berapa lama. Ikut antre berapa lama. Itu yang nggak tahu. Setelah sahur antre, dia ikut antre apa jadi berhenti. Kalau dia berhenti karena ngantre, terus (kan) ngantrinya ngalir," ujarnya.

Akibat keluhan soal istilah jalur 'neraka', Habiburokhman dilaporkan seorang mahasiswa bernama Danick Danoko ke Polda Metro Jaya. Pelapor menilai politikus Gerindra ini menyebarkan berita bohong mengenai mudik seperti neraka. (bri/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads