Bela Prabowo, PKS: Kritiknya Punya Fakta yang Kuat

Bela Prabowo, PKS: Kritiknya Punya Fakta yang Kuat

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 20 Jun 2018 12:10 WIB
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (Foto: dok. Mardani)
Jakarta - Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan kritik terhadap kondisi di Indonesia saat ini. PKS mengamini pendapat Prabowo.

"Kritik Pak Prabowo punya fakta yang kuat. Target 7% pertumbuhan ekonomi tidak tercapai. Malah utang yang meningkat plus proyek infrastruktur yang tidak berdampak pada ekonomi riil," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada detikcom, Rabu (20/6/2018).

Prabowo menyoroti berbagai sektor di Indonesia, seperti perekonomian, lemahnya TNI, hingga siapa yang punya uang dialah yang dapat berkuasa. PKS senada dengan yang disampaikan Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sinyalemen yang menyatakan yang punya uang berkuasa nampak nyata dari hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. ICW merilis laporan bahwa rerata hukuman untuk koruptor berkurang," tutur Mardani.

Sementara itu, Wasekjen PKS Abdul Hakim mengapresiasi kritik Prabowo kepada pemerintah. Sebagai sesama parpol di luar pemerintah, PKS menilai kritik Prabowo perlu dijadikan renungan.


"Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pak Prabowo yang kembali telah menggugah dan menyadarkan kembali sebagian kita sebagai anak bangsa yang kadang lupa untuk terus mengawal cita-cita proklamasi: kemerdekaan sejati sebagai bangsa berdaulat tidak boleh dijajah atas nama apa pun dan siapa pun," urai Hakim.

Wasekjen PKS Abdul HakimWasekjen PKS Abdul Hakim (Foto: dok. PKS)

Sebelumnya, kritik tersebut disampaikan Prabowo dalam akun Facebook-nya, Selasa (19/6). Video berdurasi 37 menit itu memuat pidato soal ekonomi-politik hingga pesan untuk para kader yang akan menghadapi pemungutan suara Pilkada pada 27 Juni nanti.


Dia menilai kekayaan Indonesia sudah dikuasai asing. Hanya segelintir rakyat Indonesia alias kurang dari 1% atau tak lebih dari 300 keluarga yang bisa menikmati kekayaan Indonesia. TNI juga dinilainya lemah dan, siapa yang memiliki uang, dialah yang bisa berkuasa.

"Saudara-saudara, keadaan ini membuat kita sungguh-sungguh lemah. Susahnya uang beredar, satu per satu aset bangsa, satu per satu lembaga-lembaga kita, satu per satu kekayaan negara terus berjatuhan dikendalikan dan dikuasai bangsa asing," kata Prabowo.



Tonton juga 'Prabowo: Sistem Negara Indonesia Sudah Menyimpang':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads