"Penyerapan APBD (hingga pertengahan 2018) masih 24%. Ini karena efek stick hockey. Kita menginginkan ada perubahan dari pola penyerapan seperti ini, karena ini tidak sehat penyerapannya," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/6/2018).
Sandiaga mengaku terus berupaya agar serapan anggaran Pemprov DKI sesuai dengan target. Dia ingin mengubah pola serapan anggaran yang selalu meningkat pada akhir tahun yang dia sebut sebagai efek stick hockey.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan serapan anggaran tidak mencapai target adalah perencanaan yang kurang matang. Sandiaga mengaku sedang memperbaiki pola perencanaan anggaran Pemprov DKI.
"Kalau ada perencanaan yang kurang sempurna sebelumnya, kita akan coret. Jadi tidak ada anggaran yang... atau penyerapan yang akan dilakukan tanpa perencanaan yang lebih baik ke depan. Misalnya, mau membangun gedung tapi tanahnya belum diselesaikan dari segi legalitasnya, simpel, seperti itu," papar dia.
Sandiaga menyebut masalah legalitas tanah ini kerap dianggap enteng oleh pejabat Pemprov DKI. Ada beberapa proyek yang anggarannya sudah tersedia tapi tidak bisa berjalan karena masalah legalitas.
"Kita kadang-kadang menganggap enteng sebagai Pemprov DKI, perizinannya gampang diurus. Ternyata perizinan-perizinan khususnya malah lahan-lahan yang dimiliki Pemprov DKI itu yang memerlukan waktu dan akhirnya tidak bisa tereksekusi," tutur Sandiaga.
Wagub usungan Partai Gerindra dan PKS ini berharap penyerapan APBD DKI menjadi lebih baik dengan memperbaiki pola perencanaan. Dengan begitu, hal itu akan berimbas positif pula terhadap pertumbuhan ekonomi DKI.
"Kalau government spending-nya atau penyerapan dari anggaran pemerintahnya terlalu pelan, itu tidak akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara kita menargetkan angka 6,5-7 persen pertumbuhannya. Jadi ini yang akan kita genjot ke depannya," ujar Sandiaga. (zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini