"Tim yang sudah bergabung Basarnas, akan melakukan upaya pertolongan dan pencarian sampai 7 hari pertama dan tambahan 3 hari jika dirasa masih kurang," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, di Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (19/6/2018).
Budi datang ke Danau Toba untuk meninjau proses pencarian korban. Dia mengatakan unsur yang tergabung dalam tim gabungan pencarian bersama Basarnas yakni dari Polda Sumut, Ditpolair Polda Sumut, Brimob, Lantamal, Korem, BPBD, hingga BPBD. Tim dari Pemprov Sumut, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, dan masyarakat juga ikut mengerahkan personel mencari korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah ada pembagian kerja bagi tim gabungan ini. Ada lima tim yang dibentuk. Tim pertama yakni tim pendaftaran korban yang ada di Simalungun. Polres Simalungun dan Polres Samosir jadi pihak yang bertanggung jawab di tim ini.
"Sampai sekarang manifes penumpang belum ditemukan," ujar Budi.
Tim kedua yakni pencarian yang dipimpin Basarnas. Tim ketiga yakni tim penelitian yang melakukan penelitian soal penyebab kecelakaan.
"Selain cuaca, ada informasi bahwa kapalnya air sudah masuk dan kemudi patah. Nanti KNKT yang akan memverifikasi penyebabnya," ujar dia.
Tim keempat yakni tim penanganan korban. Tim yang meninggal akan ditangani tim DVI Polda Sumut. Sementara tim intelijen kepolisian akan mencari informasi dari korban yang selamat.
Kecelakaan terjadi sekitar 1 mil (1,6 km) dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir. Kapal itu mengalami kecelakaan pada Senin (18/6) kemarin sekitar pukul 17.30 WIB saat menuju Tigaras Parapat, Kabupaten Simalungun.
Kapal tersebut tak memiliki manifes. Diduga sedikitnya ada 70 penumpang yang menaiki kapal tersebut. Saat ini sudah ada 19 orang penumpang yang ditemukan di mana salah satunya meninggal dunia. Korban yang selamat dibawa ke 2 RS berbeda.
Video Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba Digelar 7 Hari (jbr/imk)