Pantauan detikcom, di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (11/6/2018), sejak pukul 09.30 WIB, sudah terlihat ramai wisatawan. Sejumlah pengunjung sudah tampak berdatangan di kawasan itu.
Satuan petugas (satgas), Petugas Keamanan, petugas kebersihan, dan Satpol PP juga sudah tampak bersiaga di kawasan itu. Pengunjung, didominasi oleh rombongan keluarga hingga rombongan remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para wisatawan tampak memasuki kawasan Kota Tua dari segala penjuru pintu masuk ke area Kota Tua. Sesekali, Satgas Kota Tua mengimbau para wisatawan untuk tak menumpuk di area pintu masuk atau titik lokasi untuk berfoto.
"Bapak ibu, dimohon untuk tidak berhenti di pintu masuk," kata salah seorang Satgas.
Para pengunjung kemudian berbondong-bondong menuju area Taman Fatahillah. Sepanjang jalan, tampak para pengunjung ang menghabiskan waktu dengan berswafoto, bersepeda, atau yang kemudian memutuskan berbelok ke museum-museum yang ada di area wisata itu.
Salah seorang Satgas Kota Tua, Nano, yang bertugas di pintu masuk dekat Museum Mandiri mengatakan, sejak pukul 09.30 WIB, kawasan tersebut telah ramai pengunjung. Dalam waktu satu jam saja, katanya, hampir seribu orang memasuki kawasan tersebut.
"Ini dari jam 09.00 sampai jam 10.00 aja udah hampir 1.000," katanya.
![]() |
Nono juga mengatakan, puncak keramaian biasanya ada pada pukul 16.00 WIB. Menurutnya, hari ini merupakan puncak keramaian pengunjung sejak Lebaran hingga H+2 ini.
"Jam 13.00-14.00 nanti lebih ramai. Ini patung-patung buat foto belum dateng nih. Biasanya jam 16.00 itu yang paling ramai. Orang udah susah jalan kalau jam segitu," kata Nono.
![]() |
Salah seorang pengunjung asal Depok, Darno, mengungkapkan ia dan anak, cucunya memilih Kawasan Kota Tua karena merupakan wisata yang murah. Ia yang berkereta dari Depok, mengaku tak menghabiskan banyak uang untuk berwisata ke Kawasan ini.
"Di sini murah. Masuk gratis. Masuk ke museum cuma Rp 5.000. Dibandingin ke Ancol tiap masuk Rp 25.000 satu orang," ungkapnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini