Anies Disoraki, Nasdem: Jangan Bilang Pendukung Ahok Tak Move On

Anies Disoraki, Nasdem: Jangan Bilang Pendukung Ahok Tak Move On

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 17 Jun 2018 09:34 WIB
Johnny G. Plate (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Partai NasDem menilai peristiwa disorakinya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno saat datang ke Istana Bogor ada kaitannya dengan isu SARA di pilkada DKI 2017 lalu. Menurutnya saat itu ada eksploitasi isu SARA secara berlebihan dan hal itu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

"Efek dari pilgub DKI itu isu SARA-nya terlalu kental. Bagaimana pun juga itu sulit dilupakan masyarakat. Bukan masyarakat Jakarta, masyarakat Indonesia yang menyaksikan Pilgub DKI waktu itu. Masyarakat Indonesia yang merasakan eksploitasi SARA berlebihan dalam demokrasi di Indonesia," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Sabtu (16/6/2018) malam.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menampik jika sorakan itu dilakukan oleh pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena pilkada DKI bukan cuma disaksikan oleh warga Jakarta. Ia pun mengaku heran kenapa masalah di pilkada DKI 2017 lalu begitu lama dilupakan.

"Kalau dibilang pendukung Ahok ya nggak betul juga. Karena yang menyaksikan bukan cuma pendukung Ahok, bukan cuma DKI Jakarta. Seluruh Indonesia, orang yang berpihak pada demokrasi berkualitas pasti nggak lupa itu. Walau sebenarnya masyarakat Indonesia terhadap politik cepat lupa itu tekesan kental di politik nasional. Tapi kenapa yang ini kok masyarakat sulit melupakan, itu yang perlu diperhatikan, karena masyarakat tidak suka isu SARA itu," ujarnya.

"Ini pelajaran yang baik. Jangan bilang pendukung Ahok tidak move on, ini bahan introspeksi pada politisi pada saat memainkan isu-isu yang layak untuk ditampilkan atau untuk disadingkan di demokrasi kita," sambungnya.



Meski demikian, ia yakin sorakan itu bukan ditujukan kepada pribadi Anies-Sandi. Ia menyatakan kasihan kepada Anies dan Sandi sebagai gubernur dan wagub terpilih akibat adanya eksploitasi isu SARA selama pilkada DKI.

"Ini kan sebenarnya dicibiri oleh rakyat. Bukan pada Pak Anies dan Sandi, tetapi terhadap praktek politiknya. Yang kasihan kan Pak Anies-Pak sandi sebagai gubernur terpilih, yang harusnya sekarang diberi kesempatan memerintah dengan baik, walaupun fraksi NasDem DKI akan tetap kritis, tapi mendukung dan mencari cara dan jalan agar pemerintahan Pak Anies ini sukses," ucapnya.

Sebelumnya, politikus PKS Nasir Djamil menyebut penyorakan terhadap Anies-Sandi saat hadir di Istana Bogor untuk bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai tanda adanya pendukung Ahok yang belum move on. Tak sepatutnya orang yang hendak bersilaturahmi mendapat sorakan seperti yang dialami Anies.

"Sepertinya masih ada pendukung Ahok yang belum move on dari Pilkada DKI. Seharusnya mereka tetap menghormati Anies dan Sandi yang datang sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Apalagi kehadiran mereka berdua ingin bersilaturahmi di hari yang baik ini," kata Nasir kepada detikcom, Jumat (15/6) kemarin.

Polisi Sudah Antisipasi Konflik di Daerah Rawan saat Pilkada, cek video selengkapnya di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads