Waktu perjalanan rata-rata menjadi lebih cepat ketimbang tahun sebelumnya. Ada manfaat dampak dari penambahan kapasitas infrastruktur jalan, baik tol maupun non tol.
"Tahun depan diharapkan tol Trans Jawa sudah dapat dilewati semua dengan membayar, sudah tidak ada lagi tol fungsional," kata Djoko dalam catatan tertulis yang diterima detik.com, Minggu (17/6/2018).
Untuk pembenahan jalan non tol target berikutnya, menurut dia, harus ada jaminan agar tidak ada lubang di titik-titik tertenu. Sebab pada tahun ini masih ditemui jalan pantura (pantai utara) yang berlubang walau tidak banyak.
Selain itu, jalan penghubung pantura dan pansela (pantai selatan) yang sekelas harus diwujudkan, sehingga pengguna jalan bisa merasakan tidak ada bedanya saat alih jalur.
Djoko juga berharap dengan makin baiknnya fasilitas jalan dan tersambungnya tol tran Jawa, waktu tempuh perjalanan hingga ke Jawa Timur maksimal 20 jam, dan 25 jam untuk ke Jawa Tengah. "Dari target tersebut tentu kemudian perlu dibuat standar operasi yang menunjang," ujarnya.
Dalam amatan master rekayasa transportasi dari ITB itu, yang masih perlu dibenahi adalah program mudik gratis. Selain harus lebih kreatif, kata dia, pemerintah dapat menggandeng pengusaha angkutan umum reguler (organda) untuk mudik bersama.
Mudik gratis juga idealnya tidak hanya diberikan untuk pemudik di Pulau Jawa, tapi diperluas untuk di Pulau Jawa ke Sumatera, Pulau Bali ke Pulau Jawa, Pulau Kalimantan ke Pulau Sulawesi, atau di kawasan tertentu di wilayah yang memerlukan, misalnya di Maluku, Kepulauan Riau, dan Maluku Utara.
Selain itu, pemudik motor harus tetap diupayakan dikurangi dengan menyiapkan lebih matang program mudik menggunakan kapal laut dan kapal penyeberangan. "Mudik motor diupayakan tidak lama di perjalanan, cukup maksimum 5 jam," ujarnya.
Dia mencatat, dalam musim mudik tahun ini kelebihan muatan baik barang dan orang masih terjadi pada pemudik sepeda motor. Ke depan, anak-anak harus dilarang mudik sepeda motor.
Fasilitas pendukung lainnya yang mendapat sorotan Djoko Setijowarno adalah soal kondisi layanan rest area. Secara umum dia menilainya semakin baik dengan fasilitas lengkap dan lebih nyaman. Hal ini juga sangat membantu pemudik motor untuk beristirahat.
Di luar penanganan angkutan darat, manajemen angkutan perairan harus benar-benar diperhatikan keselamatan dan pelayanannya. Kasus kecelakaan speedboat dan kapal laut di Makassar dan Bangka Selatan (Toboali) saat mudik tahun ini harus menjadi perhatian serius.
"Dalam keseharian, keselamatan transportasi perairan sungguh memilukan. Masih terjadi pengabaian dari regulator, baik Pemda maupun pusat," tegasnya
Ia juga menilai SDM dan fasilitas keselamatan masih belum memadai. "Perlu program percepatan untuk menuntaskan progran keselamatan transportasi perairan," kata Djoko mengakhiri catatannya.
(jat/jat)