Peristiwa itu terjadi ketika Wa Tiba mengecek kebunnya di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, pada Kamis (14/6). Hingga Jumat pagi, Wa Tiba tidak kunjung pulang. Warga dan polisi lalu mencarinya dan menemukan ular sanca pada pukul 09.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga yang curiga membawa ular tersebut ke dalam desa dan membelah ular tersebut. Betul, korban ditemukan dalam perut ular dalam keadaan utuh. Sayangnya, korban sudah tidak bernyawa," jelas Kapolres Muna AKBP Agung Ramos, kepada detikcom, Jumat (15/6/2018).
Mengenai penyebab ular sanca tersebut menyerang manusia, Agung belum bisa memastikan. Dia mengatakan lokasi tersebut memang masih area kebun dan hutan yang diduga sebagai tempat ular bersarang.
"Belum bisa disimpulkan mengenai penyebabnya apakah terkait habitatnya diganggu itu belum bisa disimpulkan," ujarnya.
Tonton juga 'Heboh Jasad Wanita Tua di Perut Ular Sanca':
Agung menjelaskan serangan ular terhadap manusia baru pertama kali terjadi di Kabupaten Muna.
"Ini baru pertama ya saya dengar (ular makan manusia) di sini," tutur Agung.
Mengenai kenapa ular itu menelan Wa Tiba, bulat-bulat, Kepala Laboratorium Herpitologi Puslit Biologi LIPI Amir Hamidy punya analisis sendiri. Dia menjelaskan ular memang memakan mangsanya tanpa mengunyah lebih dulu. Hanya, berbeda antara melumpuhkan mangsa dengan dibelit dan menggunakan bisa.
"Ular nggak ada yang makannya dikunyah, nggak dicabik-cabik. Ditelan bulat-bulat. Dan ular piton ini melumpuhkan mangsanya dengan dililit," kata Amir saat dihubungi terpisah.
Dia pun menyarankan kepada masyarakat yang akan berkebun untuk membawa anjing. Menurut Amir, anjing dapat mendeteksi keberadaan ular bahkan yang besar sekalipun.
"Kalau misal kita bawa anjing, anjing akan lebih tahu, bereaksi dan menggonggong dulu. Apalagi karena semak-semak, warna piton ini kan serupa. Jadi ya nggak kelihatan," kata Amir.
Tonton juga 'Kejadian di Bali, Ular Sanca 2,5 Meter Sembunyi di Mesin Mobil':
(rvk/HSF)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini