Pelecehan Seksual di Unhas
Komdis Lemah, Mahasiswi Memancing, Dosen Terpancing
Rabu, 20 Jul 2005 18:10 WIB
Makassar - Sejumlah kasus pelecahan seksual terjadi di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Mengapa ini kerap terjadi? Ada yang menyatakan, Komisi Disiplin (Komdis) lemah. Tapi, ada yang bilang, hal ini gara-gara mahasiswinya yang terlalu berani memancing. Kasus pelecehan seksual terakhir dialami Dahlia, nama samaran mahasiswi program kstensi Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unhas. Dahlia yang sudah bersuami dan berbadan dua ini mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen pembimbing skripsinya yang juga Ketua Program Jurusan Ilmu Administrasi, Sul. Kasus yang dialami Dahlia ini seakan menjadi pelatuk untuk mengorek kembali kasus-kasus pelecehan yang pernah terjadi di Unhas. Ditengarai, lemahnya sanksi dan Komdis Fakultas, menyebabkan kejadian ini sering berulang. "Hal ini sudah diatur dalam kode etik dosen. Dalam kode etik itu ada larangan melakukan tindakan asusila terhadap mahasiswa dan teman sejawat. Hanya kadang Komdis Fakultasnya yang lemah," ujar seorang pembantu dekan bagian kemahasiswaan salah satu fakultas di Unhas yang enggan disebut namanya, ketika dihubungi detikcom, Rabu (20/7/2005). Menurut sumber ini, lemahnya Komdis Fakultas diperparah dengan lemahnya pihak dekan. Selain sering menyembunyikan kasus pelecehan seksual, Komdis juga kurang mendesak kasus itu diungkap. "Komdis Fakultas kan bisa bergerak kalau pihak dekan memintanya. Itu ada aturannya," tuturnya Mahasiswi Memancing Tapi, hanya itukah penyebabnya? Oh, ternyata bukan. Terjadinya pelecehan seksual terhadap mahasiswi di Unhas juga seringkali disebabkan oleh mahasiswa sendiri. Para mahasiswi terlalu berani menggoda dosennya. "Apalagi di program ekstensi. Biasanya, mahasiswi yang sengaja mencari muka. Kadang tanpa malu mereka lalu menempelkan dadanya pada dosen, sambil membujuk- bujuk. Saya kadang digitukan," tutur Sab, seorang dosen muda, yang mengajar di Fakultas Ekonomi Unhas. Menurut dia, kelakuan-kelakukan seperti ini akan menjadi pemicu dosen ketika mendapat kesempatan berduaan, untuk berani melakukan hal yang macam-macam. "Di kelas saja, mereka pakai rok pendek dan duduk bagian depan. Terus kaki disilangkan. Siapa yang tidak tergoda," tutur dosen muda ini. Pun diakui oleh Pi, salah seorang dosen muda dari Fisip. "Ekstensi kan kadang ngajar malam. Kadang malah ada mahasiswa yang nakal ngajak kita begituan," kata dia terang-terangan.
(asy/)