"Nggak ada, kita nggak pernah panik," kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).
Hasto mengatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak pernah menggubris kritik dan hujatan yang bersifat negatif terhadap dirinya. Jokowi, lanjutnya, selalu merespons dengan senyuman.
"Pak Jokowi selalu tersenyum, bahkan kami diajarkan terhadap berbagai kritik pun kami respons secara positif, itu kreasi rakyat," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kepentingan Pak Jokowi adalah kepentingan untuk semua, bukan hanya untuk yang memberi dukungan kepada beliau," kata Hasto.
"(Jadi) kami tegaskan, apa yang dibangun Pak Jokowi itu untuk seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan mereka yang mengkritik atau mendukung, semua dapat melihat karya nyata yg dilakukan Pak Jokowi," lanjut Hasto.
Baca juga: Kumpulan Meme Heboh Tol Jokowi |
Hasto juga menilai pemasangan spanduk tersebut merupakan bagian dari dialektika yang berkembang. Sebab, selama ini, ada pihak-pihak yang berupaya memanaskan situasi politik lebih awal dari pelaksanaan pilpres.
"Mereka (rakyat) mencoba merespons dengan cara-cara yang positif," ujarnya.
Sebelumnya, Gerindra menyebut konten spanduk itu menyesatkan opini publik. Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan aksi tersebut tidak tepat karena pembangunan jalan tol berasal dari pajak rakyat.
"Padahal tol dibangun memakai uang rakyat, bukan uang Jokowi pribadi. Bahkan masyarakat yang menggunakan tol juga harus bayar," jelas dia, Senin (11/6).
"Kalau itu di depan gerbang tol dan di dalam tol, seharusnya ditertibkan langsung oleh Jasa Marga," imbuh Andre.
Dia juga menilai pemasangan spanduk ini merupakan wujud kepanikan pemerintah lantaran tak mampu menyaingi gerakan #2019GantiPresiden yang makin viral.
"Spanduk-spanduk yang dipasang ini merupakan bentuk panik 'pihak penguasa' terhadap semakin viralnya #2019GantiPresiden, sehingga mulai memasang spanduk yang isinya opini yang menyesatkan," tutur Andre.
(dnu/dnu)